Cara memotong daging kambing ternyata berpengaruh terhadap tekstur akhirnya. Memotong asal-asalan bisa membuat daging kambing jadi alot, susah dikunyah dan pada akhirnya sulit untuk dinikmati semua orang.

Dikutip dari siaran resmi Cookpad yang diterima pada Sabtu, ada cara memotong daging kambing yang tepat agar hasilnya empuk dan tidak bau.

Sebelum memotong, perhatikanlah daging dan lihat serat-seratnya. Kemudian, potonglah daging kambing secara berlawanan dengan arah serat daging. Sebab, memotongnya sesuai arah serat justru membuatnya nanti sulit dikunyah karena tidak empuk.

Kiat lainnya adalah membuang lemak. Langkah ini perlu dilakukan agar daging kambing empuk dan tidak bau, juga demi kesehatan pencernaan Anda. Mengapa lemak harus dibuang? Sebagian besar aroma prengus daging kambing berasal dari lapisan lemak.

Irislah lapisan lemak yang berlebih pada daging agar hasil masakan lebih maksimal. Tips yang bisa dipraktikkan adalah menyimpan daging sejenak di lemari pendingin sampai lapisan lemak beku sebelum mengirisnya. Lemak yang sudah beku akan lebih mudah diiris.

Hal yang serupa bisa dipraktikkan bila tahun ini Anda memasak daging sapi untuk hari raya Idul Adha. Memotong daging melawan arah serat membuat serat lebih pendek, dan nantinya daging lebih mudah dikunyah.
Selain itu, jangan lupa untuk membuat selaput putih pada daging. Caranya, Anda bisa menyelipkan pisau di bawah selaput putih, kemudian menyayatnya. Hal lain yang harus diperhatikan agar daging jadi empuk adalah membuat urat daging karena itu yang menyebabkan daging jadi keras sehingga sulit dimakan. Sama seperti pada selaput putih daging, Anda bisa menyelipkan pisau di bawah urat untuk menyayat dan memotongnya.

Sementara itu dua hal yang jadi tantangan saat mengolah daging kambing adalah mengatasi bau prengus yang khas juga tekstur alot. Ada lima bahan-bahan alami yang bisa ditemui dengan mudah di dapur untuk mengolah kambing agar lebih lezat, bebas bau serta lembut saat dinikmati.

Cookpad dalam siaran resmi yang diterima pada Sabtu, mengatakan jeruk nipis, garam, daun pepaya, nanas dan rempah adalah bahan yang efektif dalam mengolah daging kambing.

Jeruk nipis
Jeruk nipis punya sifat asam yang cukup kuat. Hal ini membuat jeruk nipis bisa diandalkan untuk membuat daging kambing jadi lebih empuk dan tidak bau. Cara ini juga bisa dilakukan jika ingin mencuci daging kambing sebelum mengolahnya.

Caranya cukup mudah, cuci daging kambing yang sudah disiapkan. Lalu, beri perasan jeruk nipis untuk menghilangkan bakteri dan aroma amis. Beri perasan jeruk nipis dengan membalurkannya pada permukaan daging. Tunggu dan diamkan selama kurang lebih 30 menit.

Garam
Selain jeruk nipis, bahan alami lainnya yang bisa digunakan sebagai cara mengolah daging kambing agar tidak bau adalah garam. Cara ini cukup mudah diterapkan, hanya saja membutuhkan ketelatenan. 
Daun pepaya
Daun pepaya dan nanas bisa diandalkan untuk cara masak daging kambing agar empuk dan tidak bau. Hal ini dipengaruhi oleh zat papain dalam daun pepaya. Jadi, jika sudah menggunakan daun pepaya, tidak perlu lagi memasaknya dengan waktu sangat lama. Daging hanya perlu dicuci, kemudian remas, dan bungkus daging kambing dengan daun pepaya. Diamkan selama kurang lebih satu jam.

Nanas
Jika tidak memiliki daun pepaya, gunakan saja nanas. Nanas juga dikenal ampuh membuat daging kambing lebih cepat empuk. Caranya, Anda hanya perlu mengupas buah nanas dan menghaluskannya. Jika sudah, balurkan nanas parut pada potongan daging kambing dan diamkan selama satu jam.

Rempah
Rempah juga bisa digunakan sebagai cara mengolah daging kambing agar tidak bau. Segala macam jenis rempah bisa diandalkan. Rempah juga akan membuat aroma dan rasa khas masakan kambing lebih terasa. Yang perlu dilakukan hanya melumuri permukaan daging kambing dengan parutan jahe. Jika sudah, diamkan sebentar sebelum dimasak. Selain menggunakan jahe, bisa juga memanfaatkan bumbu aromatik seperti jeruk, serai, kayu manis, dan cengkeh.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Empuknya daging kambing dipengaruhi cara memotong

Pewarta: Nanien Yuniar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022