Kementerian Agama melaporkan sebanyak 157 calon haji asal Indonesia mengalami sakit menjelang puncak pelaksanaan haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang jatuh pada Jumat.
"Jamaah calon haji yang sakit 157 orang terdiri atas 139 dirawat di klinik kesehatan haji Indonesia dan 18 orang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi," ujar Plh. Kepala Biro HDI Kementerian Agama Wawan Djunaedi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Sementara jamaah yang wafat bertambah dua orang. Dengan demikian, jamaah calon haji yang wafat sebelum puncak pelaksanaan haji menjadi 24 orang. Pemerintah akan membadalhajikan jamaah calon haji Indonesia yang meninggal sebelum puncak Armuzna.
Sementara itu, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Mekkah mendata sebanyak 182 calon haji akan menjalani safari wukuf.
Jamaah yang direncanakan akan menjalani safari wukuf akan ditarik dari kloter ke KKHI dua hari menjelang wukuf di Arafah. Kemudian pada Jumat saat wukuf akan diberangkatkan bersama-sama ke Arafah menggunakan bus.
Jamaah yang disafariwukufkan itu karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri.
Sementara itu, jamaah calon haji Indonesia mulai tiba di Padang Arafah di timur Kota Mekkah pada Kamis pagi waktu Arab Saudi untuk melaksanakan wukuf pada 9 Zulhijah.
Para petugas haji khususnya dari daerah kerja (Daker) Bandara juga mulai diberangkatkan ke Arafah untuk mempersiapkan dan memastikan layanan untuk puncak haji berjalan dengan baik
Petugas Daker Mekkah yang akan menjadi satgas Muzdalifah bergeser pada 8 Zulhijah (7 Juli) menuju Arafah untuk wukuf pada 9 Zulhijah (8 Juli), lalu sekitar pukul 17.00 Waktu Arab Saudi (WAS) bergerak ke Muzdalifah untuk bertugas di Muzdalifah.
Sementara para petugas dari Daker Madinah yang bertugas di Mina juga akan bergerak pada 8 Zulhijah sore hari. Lalu melaksanakan wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah dan bergeser berbarengan dengan petugas daker Mekkah untuk bertugas di Mina selama 4 hari mulai dari 10 sampai 13 Zulhijah untuk mengantisipasi jamaah yang mengambil nafar tsani.
Sebelumnya sebanyak 2.208 calon haji asal Jawa Barat yang menempati pemondokan di daerah Misfalah, Kota Mekkah, Arab Saudi, bersiap-siap untuk melaksanakan sunah tarwiyah menjelang wukuf di Arafah.
"Data dari masing-masing ketua kloter dan pembimbing ibadah di kloter, ada 2.208 (anggota) jamaah di Misfalah. Dari 44 kloter di sini, 32 kloter melaporkan ada jamaahnya akan melakukan tarwiyah dan berangkat sore ini," kata Kepala Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Sektor 5 Misfalah M Ansori di Mekkah, Rabu.
Berdasarkan informasi yang diterima petugas sektor, kata Ansori, setiap orang yang melakukan sunah tarwiyah mengeluarkan biaya 250 - 300 riyal untuk ongkos angkutan dan konsumsi selama berada di Mina.
Menurut dia, ada petugas maktab yang mengkoordinasi jamaah yang hendak melaksanakan sunah tarwiyah.
"Kepada setiap (anggota) jamaah kita sudah siapkan surat pernyataan, baik secara perorangan atau rombongan. Bahkan kalau lebih dari satu rombongan, bimbadnya (pembimbing ibadah) harus tanda tangan di atas meterai dan dibuat melalui aplikasi," katanya.
Jamaah yang melaksanakan sunah tarwiyah akan menginap (mabit) satu malam di Mina, dan bergerak menuju Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Setelah tiba di Arafah, mereka akan bergabung kembali dengan jamaah sesuai kelompok terbang masing-masing untuk melaksanakan wukuf.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 157 calon haji Indonesia sakit jelang puncak pelaksanaan haji
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Jamaah calon haji yang sakit 157 orang terdiri atas 139 dirawat di klinik kesehatan haji Indonesia dan 18 orang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi," ujar Plh. Kepala Biro HDI Kementerian Agama Wawan Djunaedi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Sementara jamaah yang wafat bertambah dua orang. Dengan demikian, jamaah calon haji yang wafat sebelum puncak pelaksanaan haji menjadi 24 orang. Pemerintah akan membadalhajikan jamaah calon haji Indonesia yang meninggal sebelum puncak Armuzna.
Sementara itu, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Mekkah mendata sebanyak 182 calon haji akan menjalani safari wukuf.
Jamaah yang direncanakan akan menjalani safari wukuf akan ditarik dari kloter ke KKHI dua hari menjelang wukuf di Arafah. Kemudian pada Jumat saat wukuf akan diberangkatkan bersama-sama ke Arafah menggunakan bus.
Jamaah yang disafariwukufkan itu karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri.
Sementara itu, jamaah calon haji Indonesia mulai tiba di Padang Arafah di timur Kota Mekkah pada Kamis pagi waktu Arab Saudi untuk melaksanakan wukuf pada 9 Zulhijah.
Para petugas haji khususnya dari daerah kerja (Daker) Bandara juga mulai diberangkatkan ke Arafah untuk mempersiapkan dan memastikan layanan untuk puncak haji berjalan dengan baik
Petugas Daker Mekkah yang akan menjadi satgas Muzdalifah bergeser pada 8 Zulhijah (7 Juli) menuju Arafah untuk wukuf pada 9 Zulhijah (8 Juli), lalu sekitar pukul 17.00 Waktu Arab Saudi (WAS) bergerak ke Muzdalifah untuk bertugas di Muzdalifah.
Sementara para petugas dari Daker Madinah yang bertugas di Mina juga akan bergerak pada 8 Zulhijah sore hari. Lalu melaksanakan wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah dan bergeser berbarengan dengan petugas daker Mekkah untuk bertugas di Mina selama 4 hari mulai dari 10 sampai 13 Zulhijah untuk mengantisipasi jamaah yang mengambil nafar tsani.
Sebelumnya sebanyak 2.208 calon haji asal Jawa Barat yang menempati pemondokan di daerah Misfalah, Kota Mekkah, Arab Saudi, bersiap-siap untuk melaksanakan sunah tarwiyah menjelang wukuf di Arafah.
"Data dari masing-masing ketua kloter dan pembimbing ibadah di kloter, ada 2.208 (anggota) jamaah di Misfalah. Dari 44 kloter di sini, 32 kloter melaporkan ada jamaahnya akan melakukan tarwiyah dan berangkat sore ini," kata Kepala Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Sektor 5 Misfalah M Ansori di Mekkah, Rabu.
Berdasarkan informasi yang diterima petugas sektor, kata Ansori, setiap orang yang melakukan sunah tarwiyah mengeluarkan biaya 250 - 300 riyal untuk ongkos angkutan dan konsumsi selama berada di Mina.
Menurut dia, ada petugas maktab yang mengkoordinasi jamaah yang hendak melaksanakan sunah tarwiyah.
"Kepada setiap (anggota) jamaah kita sudah siapkan surat pernyataan, baik secara perorangan atau rombongan. Bahkan kalau lebih dari satu rombongan, bimbadnya (pembimbing ibadah) harus tanda tangan di atas meterai dan dibuat melalui aplikasi," katanya.
Jamaah yang melaksanakan sunah tarwiyah akan menginap (mabit) satu malam di Mina, dan bergerak menuju Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Setelah tiba di Arafah, mereka akan bergabung kembali dengan jamaah sesuai kelompok terbang masing-masing untuk melaksanakan wukuf.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 157 calon haji Indonesia sakit jelang puncak pelaksanaan haji
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022