Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meluncurkan program "Warkop Sekolah" yakni enam rencana aksi mengatasi permasalahan pengangguran melalui langkah strategis, konkret, terukur, terarah, dan tepat sasaran.
"Sesuai instruksi Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan yang dijadikan program prioritas 100 hari kerja beliau, Warkop Sekolah merupakan solusi permasalahan di klaster ketenagakerjaan," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi Suhup di Cikarang, Senin.
Dia menjelaskan program Warkop Sekolah meliputi pelatihan wirausaha mandiri berupa pelatihan hard skill yang membentuk keahlian atau kemampuan untuk melakukan suatu usaha.
Baca juga: Pemkab Bekasi siapkan rencana aksi turunkan angka pengangguran
"Di sektor ini kami optimalkan keahlian dalam membuat kain majun, digital marketing, servis elektronik, tenun batik, dan pembuatan keripik singkong," katanya.
Kemudian pelatihan kompetensi oleh UPTD Balai Latihan Kerja Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi. Pelatihan ini diselenggarakan unit pelatihan kerja dan lembaga pelatihan kerja. Peserta yang dinyatakan lulus akan diberikan sertifikasi kompetensi hasil kerja sama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Selanjutnya kajian pasar kerja dan UMKM dengan melakukan kajian terhadap kebutuhan pasar kerja serta kebutuhan kerja sama UMKM setiap perusahaan di Kabupaten Bekasi.
"Kajian ini dilakukan selama tiga bulan oleh tim yang terdiri dari unsur pemerintah, Apindo, dan stakeholder ketenagakerjaan. Hasilnya menjadi acuan dalam penanggulangan pengangguran dan kemiskinan untuk jangka menengah dan jangka panjang," ucapnya.
Program Warkop Sekolah keempat yakni kerja sama penempatan kerja melalui komitmen bersama pemerintah daerah dengan perusahaan yang meliputi pelaporan lowongan kerja dari perusahaan kepada pemerintah daerah secara berkala.
"Melakukan rekrutmen tenaga kerja perusahaan melalui Pemkab Bekasi, merekrut tenaga kerja lokal atau pencari kerja yang memiliki e-KTP Kabupaten Bekasi, serta merekrut masyarakat yang telah melakukan uji kompetensi," katanya.
Baca juga: BLK Bekasi diminta optimal latih calon tenaga kerja lokal
Tak cukup di situ, kata Suhup, Warkop Sekolah juga memiliki program Hubungan Industrial Pancasila (HIP) dengan konsep pelaksanaan berlandaskan prinsip-prinsip Pancasila yang diawali Training of Trainer kepada unsur pemerintah daerah, Apindo, serta serikat pekerja yang duduk di lembaga kerja sama Tripartit.
"Salah satu rencana aksinya ialah menyusun buku HIP dalam empat bahasa yakni Bahasa Indonesia, Inggris, Jepang, dan Korea," katanya.
Terakhir adalah sekolah prakerja, kerja sama antara perusahaan dengan SMK di wilayah Kabupaten Bekasi yang disebut dengan program Bapak Asuh yaitu satu perusahaan mengasuh tiga SMK dalam bentuk kegiatan, pelatihan soft skill dan budaya kerja, seleksi rekrutmen, pemagangan selama tiga sampai enam bulan, dan kontrak kerja (PKWT).
"Kami optimistis realisasi program Warkop Sekolah ini dapat menekan tingkat pengangguran khususnya bagi warga lokal di Kabupaten Bekasi," kata Suhup.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Bekasi di Provinsi Jawa Barat menyiapkan rencana aksi penurunan angka pengangguran, yang mencakup penyelenggaraan berbagai pelatihan dan penyediaan fasilitas bagi pencari kerja.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Senin, mengatakan bahwa ada enam rencana aksi yang akan segera direalisasikan untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Disnaker Kabupaten Bekasi siap cetak SDM profesional
Rencana aksi yang akan segera direalisasikan, menurut dia, meliputi pelaksanaan pelatihan kompetensi kerja, pelatihan wirausaha mandiri, kajian pasar kerja dan UMKM, kerja sama penempatan pencari kerja, perbaikan hubungan industrial, serta penyelenggaraan sekolah prakerja.
Ia mengemukakan, pelaksanaan rencana aksi yang disusun oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi bersama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu diharapkan efektif mengurangi angka pengangguran.
"Kalau semua dikerjakan sesuai penyusunan dan timeline-nya, saya kira akan efektif," katanya.
Menurut dia, rencana aksi penurunan angka pengangguran fokus pada penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, termasuk pelatihan kerja melalui jalur magang dan jalur perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).
Dani mengatakan bahwa Satuan Tugas Pengurangan Pengangguran juga sudah dibentuk untuk mendukung upaya peningkatan penyerapan angkatan kerja.
"Angkatan kerja akan selalu hadir setiap tahun, di sisi lain perusahaan juga akan butuh, dan proses ini never ending (tidak putus-putus). Ke depan akan terus bergulir, bahkan saya berharap ini menjadi efek bola salju, implementasi dan daya serapnya lebih besar dari waktu ke waktu," kata dia.
Menurut data terbaru Badan Pusat Statistik Jawa Barat, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi mencapai 10,09 persen dari angkatan kerja yang total sebanyak 1.953.408 orang.
Baca juga: Disnaker: 220.000 warga Kabupaten Bekasi pengangguran
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022