Ketua Islam Nusantara Foundation Helmy Faishal Zaini mengungkapkan rasa duka atas meninggalnya Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois dan menyebut bahwa Indonesia kehilangan ulama pengayom umat.

"Innalillahi wainna ilaihi rojiun, berduka yang sangat mendalam. Indonesia sangat kehilangan teladan, ulama sekaligus pengayom umat. Allahumaghfirlahu warhamhu waafihi wa’fuanhu," ujar Helmy Faishal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Helmy mengatakan Dimyati Rois merupakan sosok ulama yang menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia, kata dia, kehilangan tokoh yang penuh sikap kebersahajaan.

Ia mengajak kepada segenap masyarakat Indonesia untuk melangitkan doa atas berpulangnya salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. Khusus untuk umat Islam, Helmi mengajak untuk melaksanakan shalat gaib dan membacakan surat Al Fatihah untuk almarhum.

"Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk meneladani pandangan dan sikap-sikap yang telah dicontohkan oleh Mbah Dim (sapaan akrab Dimyati Rois). Salah satu teladan yang penting adalah kearifan untuk selalu menjadi pribadi yang bersikap moderat dalam beragama, berbangsa, dan bernegara," kata dia.

Ahli surga

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen bersaksi bahwa Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah KH Dimyati Rois (Mbah Dim) yang wafat hari ini merupakan ahli surga.

"Saya bersaksi beliau adalah ahli surga, beliau kekasih Allah SWT, apalagi kemarin, beliau memperlihatkan keceriaan beliau, seolah-olah menerima tamu, yang hendak menghantarkan beliau kepada Allah SWT," kata Wagub usai takziah di Ponpes Al-Fadlu wal Fadhilah, Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jumat.
Menurut Wagub, sosok Mbah Dim merupakan ulama yang sangat bersahaja dan alim sehingga almarhum telah meninggalkan banyak amal di dunia ini.

Salah satu amal yang utama, lanjut Gus Yasin sapaan akrab Wagub Jateng, adalah pondok pesantren sehingga dirinya yakin amal ibadah almarhum akan dilanjutkan oleh putra putri beliau dengan baik.
"(Amal) utamanya ponpes yang saat ini juga Insyaallah akan diteruskan oleh putra-putri beliau. Untuk memajukan ponpes, syariat, dijalankan oleh seluruh umat di Indonesia, khususnya di Jateng," ujarnya.

Saat bertemu keluarga almarhum di Ponpes Al-Fadlu wal Fadhilah, Gus Yasin menyampaikan duka dan bela sungkawa mendalam.

Seperti diwartakan, KH Dimyati Rois yang juga Ketua Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) wafat pada Jumat (10/6) dini hari di Rumah Sakit Telogorejo, Kota Semarang.

Sebelumnya, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Dimyati Rois menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat pukul 01.13 WIB.

Kiai Dimyati merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Jagalan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.

Almarhum lahir di Bulakamba, Brebes, 5 Juni 1945. Ia menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Sebelum itu, ia juga menimba ilmu di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah selama belasan tahun.
Dalam ormas NU, Kiai Dimyati pernah menduduki kepengurusan dari mulai tingkat PCNU Kendal, PWNU Jawa Tengah, hingga PBNU. Almarhum pernah menjadi pengurus Tanfidziyah, Syuriyah, hingga Mustasyar PBNU.

Sementara di dunia politik, Kiai Dimyati masuk dalam jajaran pengurus PBNU yang ikut mendeklarasikan lahirnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Beliau bersama KH. Cholil Bisri, KH. Mustofa Bisri, KH. Abdurrahman Wahid, KH. Ma’ruf Amin, dan sejumlah ulama lainnya menjadi deklarator lahirnya PKB.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Helmy Faishal: Dimyati Rois sosok ulama pengayom umat

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022