ANTARAJAWABARAT.com, 22/7 - Bank Dunia menginginkan agar negara-negara di dunia semakin banyak menginvestasikan anggaran mereka untuk memberdayakan kaum perempuan yang dinilai juga akan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat seluruhnya.

"Di Bank Dunia, kami mempromosikan persamaan gender melalui kebijakan pembiayaan," kata Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Menurut Jim Yong Kim, dalam tahun fiskal terakhir ini, lebih dari 80 persen pinjaman dan dana hibah Bank, atau sebesar lebih dari 28 miliar dolar AS, dialokasikan untuk proyek terkait gender.

Ia memaparkan, proyek yang menginformasikan tentang data gender dalam programnya itu tersebar di bidang seperti pendidikan, kesehatan, hak tanah, akses kepada kredit, jasa finansial dan pertanian, lapangan pekerjaan, dan infrastruktur.

Presiden Bank Dunia juga menuturkan, pihaknya mendukung persamaan gender melalui pengetahuan dan analisis yang digunakan dengan menciptakan gagasan dan pendekatan baru, serta mengevaluasi secara sistematis intervensi apa yang berhasil.

"Kami membuat Persamaan Gender sebagai subjek dalam Laporan Pembangunan Dunia 2012 kami," katanya.

Menurut dia, laporan tersebut menjelaskan bahwa salah satu tantangan perubahan untuk mengatasi semua isu itu adalah dengan mengumpulkan lebih banyak data dan bukti karena sebelum memecahkan sebuah permasalahan, maka permasalahan itu harus dipahami secara menyeluruh terlebih dahulu.

Ia berpendapat, masih terdapat banyak negara-negara berkembang yang tidak mencantumkan data mengenai seberapa besar perbedaan gender tersebut.

"Ambil contoh pertanian, yang merupakan sektor yang sangat penting bagi perempuan, khususnya di negara-negara miskin. Jika Anda ingin membandingkan seberapa banyak perempuan di kawasan negara-negara Afrika Sub-Sahara yang menggunakan pupuk untuk menumbuhkan sayuran mereka guna mengevaluasi di mana target terbaik untuk pendanaan pembangunan, maaf, tidak ada informasi mengenai itu," katanya.
Jim menuturkan, Bank Dunia telah meluncurkan Portal Data Gender (bagian dari Inisiatif Data Terbuka) yang didalamnya terdapat survey, kerja analisis, dan materi referensi yang meliputi penempatan kerja perempuan, akses kepada kegiatan produktif, pendidikan, kesehatan, kehidupan publik dan pengambilan keputusan, hak asasi, serta keluaran demografis.

Sebelumnya, pemerhati usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi Nining Indroyono Soesilo mengatakan UKM mikro dan super mikro di Indonesia didominasi oleh kaum perempuan.

"Semakin mikro semakin banyak didominasi oleh perempuan yang berkecimpung di dalamnya," kata Nining Indroyono Soesilo yang juga Direktur Utama UKM Center FEUI di Jakarta, Senin (16/7).

Istri Sekretaris Kementerian Koordinator Kesra Indroyono Soesilo tersebut menjelaskan, saat UKM mikro mulai menjadi besar biasanya kaum perempuan yang berkecimpung di dalamnya mulai "berguguran".

Menurut Nining, alasan dari kerapnya kaum perempuan mulai jarang lagi berkecimpung antara lain karena kesibukan kesibukan perempuan dalam mengurus anak, masalah akses hingga masalah pembiayaan.


ANTARA

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012