Badan Pusat Statistik (BPS) menerjunkan 484 petugas Sensus Penduduk 2020 Lanjutan terkait pendidikan, kesehatan, kondisi pekerjaan dan sebagainya selama Juni 2022 sehingga seluruh elemen masyarakat diminta ikut menyukseskan program tersebut.

"Sensus Penduduk 2020 Lanjutan artinya mendata lebih rinci, kalau yang sebelumnya kan hanya jumlah penduduk, total, kelompok umur, lalu jenis kelamin, kalau sekarang bagaimana pendidikannya, kesehatannya, bagaimana dia pekerjaannya dan seterusnya," kata Kepala BPS Kabupaten Garut Dody Gunawan di sela sosialisasi Sensus Penduduk 2020 Lanjutan di Sekretariat Pemkab Garut di Garut, Jawa Barat, Selasa.

Baca juga: Kemendikbudristek dorong pelaku kebudayaan optimalkan medsos

Ia menuturkan BPS Garut menerjunkan 484 petugas sensus yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan selama empat hari, untuk selanjutnya akan disebar ke seluruh daerah Garut yang tercatat 42 kecamatan.

Sebelum diterjunkan, kata dia, BPS Garut sudah melakukan sosialisasi kepada ketua RT maupun RW terkait adanya petugas yang akan mendatangi setiap rumah warga yang dilengkapi atribut seperti rompi, papan nama, dan identitas lainnya sebagai petugas resmi dari BPS.

Ia menyampaikan lama pendataan di lapangan untuk satu keluarga membutuhkan waktu kurang lebih satu jam karena harus rinci setiap anggota keluarganya, apalagi jika penghuninya banyak dalam satu rumah.

"Semakin banyak anggota keluarganya maka semakin lama (pendataannya), tapi insya Allah semua bisa kita laksanakan," katanya.

Asisten Daerah 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Garut Suherman menyatakan pemerintah daerah mendukung dan berterima kasih adanya program sensus penduduk lanjutan yang akan berlangsung selama Juni 2022.
 

Ia menyampaikan setiap petugas yang terjun langsung ke masyarakat untuk senantiasa mengenakan atribut yang telah disediakan BPS Garut. Hal itu untuk menghindari oknum yang meminta data ke masyarakat dan memanipulasi hasil data tersebut.

"Jangan sampai ada 'image' orang yang misalkan meminta data padahal mereka misalkan manipulatif, tapi kalau ini kan pakai surat tugas, ada jaket ada segala macam," katanya.

Ia berharap melalui program tersebut bisa mendapatkan validasi data yang lebih akurat, untuk itu masyarakat sebagai objeknya harus menerima petugas sensus dan memberikan data sebenar-benarnya.

"Karena itu akan dijadikan sebagai pijakan untuk perencanaan, terutama pelaksana pembangunan, baik terutama dalam sektor pendidikan, kesehatan, termasuk juga dalam sektor-sektor yang lain," katanya.

Baca juga: ASN Pemkab Garut dilarang dinas luar kota selama bulan pencarian "stunting"

Baca juga: Spektrum - Pantai Sayang Heulang, primadona baru wisata Garut

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022