Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyelenggarakan aksi sosial donor darah untuk membantu anak penderita talasemia dalam rangka memperingati Hari Perlindungan Anak Internasional Tahun 2022 di Gedung Islamic Center, Garut, Senin.

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Garut Hani Firdiani Budiman mengatakan acara donor darah itu menargetkan lebih dari 500 kantong darah untuk menyumbang ketersediaan darah di PMI Garut, terutama untuk membantu anak-anak penderita talasemia.

Baca juga: Spektrum - Pantai Sayang Heulang, primadona baru wisata Garut

"Anak-anak talasemia di Garut itu menghabiskan sekitar 60-70 persen dari stok darah PMI, jadi kebutuhan darah di Garut sekitar 2.000 kantong per bulan, kebutuhan anak talasemia sekitar 60-70 persen," kata Hani.

Ia menuturkan acara donor darah merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sejak 201. Untuk saat ini dalam rangka momentum Hari Perlindungan Anak Internasional Tingkat Kabupaten Garut Tahun 2022 yang diperingati setiap 1 Juni.

Selain momentum ini, kata dia, beberapa momen lainnya juga sering dilaksanakan kegiatan donor darah untuk kemanusiaan, yaitu membantu masyarakat yang membutuhkan transfusi darah.

"Kami melakukannya insya Allah secara rutin, minimal dalam satu tahun pada saat pandemi COVID-19 dua kali, kalau yang rutin kita harapkan tetap tiga bulan sekali, mudah-mudahan nanti sudah normal lagi," katanya.

Wakil Bupati Garut yang juga Ketua PMI kabupaten setempat, Helmi Budiman mengapresiasi tim penggerak PKK Garut bersama pihak lainnya menggelar donor darah dalam rangka memperingati Hari Perlindungan Anak Internasional.
 

Ia menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara serta masyarakat Garut yang sudah bersedia mendonorkan darahnya untuk menolong sesama, khususnya bagi anak-anak penderita talasemia.

"Saya berharap ini menjadi kegiatan rutin dan terus-menerus, artinya lebih sering dan lebih rutin. Mudah-mudahan ini bisa tiga bulanan atau dua bulanan, karena memang masyarakat kita sangat butuh," kata Helmi.

Selama ini, kata dia, PMI Garut kekurangan persediaan darah akibat adanya pandemi COVID-19 yang membatasi kegiatan masyarakat, seperti acara donor darah.

Ia berharap setelah pandemi kegiatan donor darah dapat kembali aktif di berbagai instansi maupun di tingkat desa yang selama ini rutin dilaksanakan untuk menambahkan stok darah di PMI Garut.

"Sekarang sudah bisa memenuhi kebutuhan darah dari masyarakat, karena aktivitas PMI sekarang bukan lagi di tingkat kabupaten, tapi masuk ke kecamatan, bahkan sudah banyak yang diselenggarakan di desa-desa," katanya.

Baca juga: Disparbud Garut ajak seluruh SKPD kembangkan Situ Bagendit

Baca juga: Daerah kumuh Kampung Cireundeu di Garut mulai dibenahi

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022