ANTARAJAWABARAT.com,9/7 - Memasuki awal kemarau musim tanam gadu sekitar 200 hektare sawah tadah hujan di Desa Gujeg Kecamatan Pamuragan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terancam kekeringan akibat pasokan air terhambat.

Doridin Kepala Seksi Pemerintahan Desa Gujeg di Cirebon, Sabtu, mengatakan, sekitar 200 hektare lahan sawah tadah hujan di desanya terancam kekeringan akibat kesulitan pasokan air dan diperkirakan petani akan gagal panen musim tanam gadu.

Ia menjelaskan, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon sudah memberikan saran kepada petani supaya mempercepat masa tanam, namun terkendala modal tanam, Karena itu mereka terpaksa menunda hingga memasuki awal kemarau mulai kesulitan air dan mengancam tanaman padi mereka.

Dikatakannya, pasokan air ke lahan tadah hujan di Desa Gujeg Kecamatan Pamuragan Kabupaten Cirebon perbatasan dengan Kabupaten Indramayu sering terhambat, akibat saluran irigasi yang tersedia tidak sampai di ujung desa tersebut dan harapannya bisa diperbaiki.

Minat tanam padi petani di desanya cukup tinggi, kata dia, sebelumnya mereka mengembangkan berbagai jenis bunga hias, namun akibat sulit memasarkan bunga hias tersebut, padi menjadi andalan.

Wasman Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon mengaku, pihaknya sudah mengimbau petani di Kabupaten Cirebon memperhitungkan curah hujan, memasuki awal kemarau sebaiknya memilih tanaman hemat air.

Sementara itu Nurdin petani lain di Indramayu mengaku, awal kemarau lahan pertanian di perbatasan Kabupaten Indramayu dengan Cirebon mulai kekeringan, saluran irigasi belum mampu memenuhi kebutuhan petani, sehingga mereka sering gagal panen, terutama musim tanam gadu.***3***

Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012