Universitas Indonesia (UI) memberi perhatian enam area yang menjadi fokus penilaian tata kelola yang baik, yaitu manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan manajemen SDM, penguatan pengawasan, akuntabilitas kinerja, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayanti dalam keterangannya, Rabu mengatakan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi bukanlah hal mudah. Cara yang ditempuh harus melalui inovasi-inovasi.

Baca juga: Mahasiswa vokasi UI raih juara dua kompetisi pariwisata Indonesia

Zona Integritas instansi pendidikan tidak hanya mencakup pendidikan atau kinerja dari suatu instansi, tetapi juga berkaitan dengan pelayanan, transformasi pendidikan, dan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas kampus.

Ia mengatakan zona Integritas Award UI telah diakselerasi Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, sejak 2020 lalu. Pada 2021, UI Zona Integritas Award dimenangkan Fakultas Kedokteran (FK) yang akan mewakili UI pada kompetisi Zona Integritas Nasional 2023.
Sebelumnya, pada 2021, FKM UI berhasil meraih penghargaan untuk kategori satuan kerja dengan predikat Wilayah Bebas Korupsi setelah dua tahun mempersiapkan diri—dalam penilaian Zona Integritas oleh KemenPANRB. FK UI diharapkan mampu mengikuti jejak FKM UI dalam penghargaan KemenPANRB tahun 2023.

Pembangunan Zona Integritas Nasional merupakan program kerja Presiden Joko Widodo— dilaksanakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB)— sebagai upaya mewujudkan tata kelola instansi pemerintahan yang baik untuk menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

Baca juga: UI dan Coventry University kerja sama perluas riset dunia

Zona Integritas Award 2022 bertujuan mempersiapkan fakultas, sekolah pascasarjana, dan program vokasi agar dapat mewakili UI di seleksi Pembangunan Zona Integritas pada satuan kerja di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kememdikbudristek RI) dan tingkat nasional.

Program ini diharapkan dapat mengubah tata kelola UI sehingga layanan publik lebih efektif dan transparan, serta terwujudnya UI yang bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Sekretaris II Zona Integritas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Riset dan Teknologi (Dikti-Riset) Muh. Ali Akbar mengatakan strategi percepatan birokrasi reformasi dalam menciptakan Zona Integritas dilakukan secara bottom-up. Artinya, harus dilakukan dari unit terkecil sebelum akhirnya melaksanakan reformasi birokrasi seutuhnya di dalam suatu instansi.
Kepala Biro Transformasi, Manajemen Risiko, dan Monitoring Evaluasi (TREM) UI Vishnu Juwono, Ph.D. mengatakan penghargaan dari KementerianPANRB ini menjadi trigger bagi lingkungan UI.

"Kita tidak ingin hanya satu fakultas atau satu unit kerja yang memperoleh pengakuan, baik oleh Kemendikbud-Ristek maupun nasional. Oleh karena itu, Kompetisi UI Zona Integritas Award diadakan untuk mencapai evaluasi, alokasi, dan transformasi universitas seutuhnya secara step-by-step," katanya.

Baca juga: Ini penjelasan dokter UI terkait fase-fase penyakit hepatitis akut berat

Reformasi melalui pembangunan Zona Integritas penting karena masyarakat menilai secara langsung kinerja instansi dalam menyelesaikan persoalan. Sejak 2020, Dikti-Ristek mengusulkan program Zona Integritas yang menjadi model pembelajaran dan sudah dibuktikan melalui FKM UI.

Pada 2025, Indonesia akan memasuki pemerintahan kelas dunia sehingga sasaran pembangunan diharapkan berjalan tanpa KKN dan semua program serta perizinan birokrasi berjalan lancar.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022