ANTARAJAWABARAT.com,27/6 - Petani Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan ekspor perdana beras ketan hitam sebanyak 20 ton ke Amerika Serikat.
"Ini ekspor perdana kami sebanyak 20 ton untuk dikirim ke Amerika Serikat," kata Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Garut, Endang Solihin, di sela-sela pengemasan beras ketan di Sub Terminal Agrobisnis, Kecamatan Bayongbong, Garut, Rabu.
Ekspor beras ketan dari hasil panen daerah tanah dataran tinggi, itu merupakan pertama kali dilakukan petani yang tergabung dalam KTNA yang kerja sama dengan distributor di negari Paman Sam, katanya.
Beras ketan bukan organik tersebut hasil panen yang dikumpulkan dari para petani di daerah Kecamatan Cisurupan, Sukaresmi, Bayongbong dan Pasirwangi.
"Ini suatu kebanggaan buat kami, karena beras ketan di empat kecamatan di Garut yang memiliki kualitas bagus dapat diekspor," kata Endang.
Ekspor beras ketan hitam itu, kata Endang, akan terus berlangsung sesuai kontrak dengan eskportir dengan jumlah pengiriman sebanyak 20 ton setiap bulan.
Ats permintaan pasar Amerika itu, Endang menyatakan sanggup karena lahan pertanian beras ketan hitam di Garut seluas tiga ribu hektare cukup memadai.
Jika tidak dapat terpenuhi permintaan ekspor, ia merencanakan akan mengambil beras ketan di luar daerah Garut dengan kualitas baik.
"Kami akan kerja sama dengan kabupaten lain untuk memenuhi permintaan ekspor, mudah-mudahan Amerika mau menerima dan ekspor terus berlangsung," katanya.
Selain memasok ke luar negeri, beras ketan hitam dari Garut juga memasok sejumlah daerah pasar lokal di Garut hingga ke daerah luar Pulau Jawa.
Nilai jual beras ketan hitam Garut untuk pasar nasional seharga Rp10 ribu dan pasar ekspor Rp11 ribu per kg.
"Sekarang nilai jual beras ketan cukup bagus harganya Rp10 ribu, untuk ekspor ini Rp11 ribu perkilogram," katanya.***2***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
"Ini ekspor perdana kami sebanyak 20 ton untuk dikirim ke Amerika Serikat," kata Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Garut, Endang Solihin, di sela-sela pengemasan beras ketan di Sub Terminal Agrobisnis, Kecamatan Bayongbong, Garut, Rabu.
Ekspor beras ketan dari hasil panen daerah tanah dataran tinggi, itu merupakan pertama kali dilakukan petani yang tergabung dalam KTNA yang kerja sama dengan distributor di negari Paman Sam, katanya.
Beras ketan bukan organik tersebut hasil panen yang dikumpulkan dari para petani di daerah Kecamatan Cisurupan, Sukaresmi, Bayongbong dan Pasirwangi.
"Ini suatu kebanggaan buat kami, karena beras ketan di empat kecamatan di Garut yang memiliki kualitas bagus dapat diekspor," kata Endang.
Ekspor beras ketan hitam itu, kata Endang, akan terus berlangsung sesuai kontrak dengan eskportir dengan jumlah pengiriman sebanyak 20 ton setiap bulan.
Ats permintaan pasar Amerika itu, Endang menyatakan sanggup karena lahan pertanian beras ketan hitam di Garut seluas tiga ribu hektare cukup memadai.
Jika tidak dapat terpenuhi permintaan ekspor, ia merencanakan akan mengambil beras ketan di luar daerah Garut dengan kualitas baik.
"Kami akan kerja sama dengan kabupaten lain untuk memenuhi permintaan ekspor, mudah-mudahan Amerika mau menerima dan ekspor terus berlangsung," katanya.
Selain memasok ke luar negeri, beras ketan hitam dari Garut juga memasok sejumlah daerah pasar lokal di Garut hingga ke daerah luar Pulau Jawa.
Nilai jual beras ketan hitam Garut untuk pasar nasional seharga Rp10 ribu dan pasar ekspor Rp11 ribu per kg.
"Sekarang nilai jual beras ketan cukup bagus harganya Rp10 ribu, untuk ekspor ini Rp11 ribu perkilogram," katanya.***2***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012