Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rudy Susmanto mengingatkan tiga potensi wilayahnya pada momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tahun ini yang dapat menjadi daerah lebih baik.
Tiga potensi yang dianggapnya akan membuat daerah penyangga ibu kota menjadi lebih baik di masa depan itu adalah potensi alam, sumber daya manusia, dan kekayaan budaya.
Baca juga: Kemenparekraf dorong kreator film Bandung ambil peluang ekonomi kreatif
"Tiga instrumen ini harus kita kelola dengan baik, berkelanjutan, dan tentunya dengan kerjasama yang baik berbagai pihak, baik pemerintahan, dunia usaha, dan juga organisasi kemasyarakatan," kata Rudy di Cibinong, Bogor, Jumat.
Menurutnya, kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Bogor, tidak hanya yang bersumber dari kandungan alam, seperti emas dan material tambang. Namun, Kabupaten Bogor dengan semboyan Tegar Beriman ini dianugerahi panorama alam nan indah yang menjadi daya pikat para pelancong untuk berwisata.
"Belum lagi luas dan letak geografis yang sangat strategis sehingga menarik bagi investor untuk berinvestasi," katanya.
Tidak hanya alam, Kabupaten Bogor, sambungnya, juga dianugerahi jumlah penduduk yang cukup besar. Bahkan, dengan populasi 5,4 juta jiwa pada 2021, Kabupaten Bogor merupakan daerah tingkat dua dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
Jumlah penduduk yang banyak ini, kata Rudy, bisa memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional dan internasional.
"Langkah yang harus kita persiapkan hari ini adalah membentuk generasi muda yang bertanggung jawab, bersedia mengabdi, berkorban, membangun dan mengelola bangsa serta negara," terang Rudy.
Ia menyebutkan, semakin besar jumlah penduduk, maka permintaan terhadap barang konsumsi juga akan meningkat, sehingga dapat memicu economic of scale dalam produksi.
"Biaya produksi juga akan menurun dan meningkatkan produksi yang akan membuat usaha semakin luas dan meningkatkan usaha baru," tuturnya.
Namun, yang perlu menjadi perhatian menurutnya yaitu perkembangan teknologi digital. Digitalisasi yang dilakukan di berbagai sektor memang bisa meningkatkan kemajuan di sektor tersebut. Tapi untuk beberapa hal, transformasi digital dan revolusi industri ternyata bisa menghambat bonus demografi. Sebab transformasi digital dan revolusi industri dapat membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.
Maka menurutnya untuk mencegah terjadinya pengangguran akibat digitalisasi, maka kita perlu meningkatkan ekosistem digital termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Peningkatan kualitas manusia juga harus diimbangi dengan nilai-nilai spiritual dan kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita," ujar Rudy.
Baca juga: Kota Bandung mulai uji coba Jalan Layang Kopo sebelum diresmikan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Tiga potensi yang dianggapnya akan membuat daerah penyangga ibu kota menjadi lebih baik di masa depan itu adalah potensi alam, sumber daya manusia, dan kekayaan budaya.
Baca juga: Kemenparekraf dorong kreator film Bandung ambil peluang ekonomi kreatif
"Tiga instrumen ini harus kita kelola dengan baik, berkelanjutan, dan tentunya dengan kerjasama yang baik berbagai pihak, baik pemerintahan, dunia usaha, dan juga organisasi kemasyarakatan," kata Rudy di Cibinong, Bogor, Jumat.
Menurutnya, kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Bogor, tidak hanya yang bersumber dari kandungan alam, seperti emas dan material tambang. Namun, Kabupaten Bogor dengan semboyan Tegar Beriman ini dianugerahi panorama alam nan indah yang menjadi daya pikat para pelancong untuk berwisata.
"Belum lagi luas dan letak geografis yang sangat strategis sehingga menarik bagi investor untuk berinvestasi," katanya.
Tidak hanya alam, Kabupaten Bogor, sambungnya, juga dianugerahi jumlah penduduk yang cukup besar. Bahkan, dengan populasi 5,4 juta jiwa pada 2021, Kabupaten Bogor merupakan daerah tingkat dua dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
Jumlah penduduk yang banyak ini, kata Rudy, bisa memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional dan internasional.
"Langkah yang harus kita persiapkan hari ini adalah membentuk generasi muda yang bertanggung jawab, bersedia mengabdi, berkorban, membangun dan mengelola bangsa serta negara," terang Rudy.
Ia menyebutkan, semakin besar jumlah penduduk, maka permintaan terhadap barang konsumsi juga akan meningkat, sehingga dapat memicu economic of scale dalam produksi.
"Biaya produksi juga akan menurun dan meningkatkan produksi yang akan membuat usaha semakin luas dan meningkatkan usaha baru," tuturnya.
Namun, yang perlu menjadi perhatian menurutnya yaitu perkembangan teknologi digital. Digitalisasi yang dilakukan di berbagai sektor memang bisa meningkatkan kemajuan di sektor tersebut. Tapi untuk beberapa hal, transformasi digital dan revolusi industri ternyata bisa menghambat bonus demografi. Sebab transformasi digital dan revolusi industri dapat membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.
Maka menurutnya untuk mencegah terjadinya pengangguran akibat digitalisasi, maka kita perlu meningkatkan ekosistem digital termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Peningkatan kualitas manusia juga harus diimbangi dengan nilai-nilai spiritual dan kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita," ujar Rudy.
Baca juga: Kota Bandung mulai uji coba Jalan Layang Kopo sebelum diresmikan
Editor : Feri Purnama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022