Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menuturkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera merevitalisasi Dermaga Pemayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
Wagub Jabar di Bandung, Jabar, Kamis, mengatakan rencana revitalisasi dermaga tersebut tercetus seusai pihaknya mendengarkan aspirasi nelayan beberapa waktu lalu.
Baca juga: Jabar Kucurkan Rp38 Miliar untuk Dermaga Tasikmalaya
Uu mendapati nelayan selama ini sulit melabuhkan perahu karena dermaga satu-satunya di Tasikmalaya itu sudah kelebihan kapasitas.
Artinya, luas area dermaga sudah tidak sebanding dengan jumlah perahu nelayan yang kini telah mencapai ratusan unit.
Dengan demikian, nelayan kerap kali mendapati kerusakan pada perahunya akibat kesulitan sandar.
"Ternyata, memang dermaga sudah dangkal, sementara perahu semakin banyak, sehingga memerlukan pelebaran dan pengerukan," ujar Uu.
Setelah mencatat aspirasi nelayan, Uu akan menyampaikannya ke Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Hermansyah menjelaskan pengerukan dan pelebaran Dermaga Pemayangsari bisa dikerjakan mulai tahun ini.
Baca juga: Menkop lepas ekspor briket UKM Tasikmalaya ke Hongkong dan Irak
Ia menyebut DKP akan mengupayakan pelebaran dan pengerukan dengan anggaran di APBD Perubahan 2022.
"Kita coba di APBD perubahan, saya lihat di sebelah situ beberapa meter bisa dikerjakan tahun ini. Mudah-mudahan Pak Wagub bisa dukung untuk anggaran perubahan," ujar Hermansyah.
Hermansyah menyebut bahwa pada 2023, DKP juga akan mengusulkan dana alokasi khusus (DAK).
"Mudah-mudahan ini bisa menuntaskan semua di Dermaga Pemayangsari," katanya.
Dengan demikian, tidak hanya area dermaga yang terendam air saja yang akan direvitalisasi, namun kawasan daratnya juga akan diperbaiki.
Baca juga: Kabupaten Tasikmalaya belum buka objek wisata meski berstatus Level 2
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Tasikmalaya Dedi Mulyadi menyatakan idealnya Dermaga Pemayangsari disandarkan sekitar 200-an perahu.
Namun, saat ini jumlah perahu nelayan sudah lebih dari 300 unit, sehingga Dermaga Pemayangsari sudah tidak memadai.
Dengan kondisi kelebihan kapasitas tersebut, ketika ada gelombang besar maka terjadi saling adu antarperahu yang menyebabkan kerusakan badan perahu, bahkan banyak yang bocor.
"Mudah-mudahan sudah reugreug (tenang) dengan Pak Wagub datang ke sini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Wagub Jabar di Bandung, Jabar, Kamis, mengatakan rencana revitalisasi dermaga tersebut tercetus seusai pihaknya mendengarkan aspirasi nelayan beberapa waktu lalu.
Baca juga: Jabar Kucurkan Rp38 Miliar untuk Dermaga Tasikmalaya
Uu mendapati nelayan selama ini sulit melabuhkan perahu karena dermaga satu-satunya di Tasikmalaya itu sudah kelebihan kapasitas.
Artinya, luas area dermaga sudah tidak sebanding dengan jumlah perahu nelayan yang kini telah mencapai ratusan unit.
Dengan demikian, nelayan kerap kali mendapati kerusakan pada perahunya akibat kesulitan sandar.
"Ternyata, memang dermaga sudah dangkal, sementara perahu semakin banyak, sehingga memerlukan pelebaran dan pengerukan," ujar Uu.
Setelah mencatat aspirasi nelayan, Uu akan menyampaikannya ke Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Hermansyah menjelaskan pengerukan dan pelebaran Dermaga Pemayangsari bisa dikerjakan mulai tahun ini.
Baca juga: Menkop lepas ekspor briket UKM Tasikmalaya ke Hongkong dan Irak
Ia menyebut DKP akan mengupayakan pelebaran dan pengerukan dengan anggaran di APBD Perubahan 2022.
"Kita coba di APBD perubahan, saya lihat di sebelah situ beberapa meter bisa dikerjakan tahun ini. Mudah-mudahan Pak Wagub bisa dukung untuk anggaran perubahan," ujar Hermansyah.
Hermansyah menyebut bahwa pada 2023, DKP juga akan mengusulkan dana alokasi khusus (DAK).
"Mudah-mudahan ini bisa menuntaskan semua di Dermaga Pemayangsari," katanya.
Dengan demikian, tidak hanya area dermaga yang terendam air saja yang akan direvitalisasi, namun kawasan daratnya juga akan diperbaiki.
Baca juga: Kabupaten Tasikmalaya belum buka objek wisata meski berstatus Level 2
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Tasikmalaya Dedi Mulyadi menyatakan idealnya Dermaga Pemayangsari disandarkan sekitar 200-an perahu.
Namun, saat ini jumlah perahu nelayan sudah lebih dari 300 unit, sehingga Dermaga Pemayangsari sudah tidak memadai.
Dengan kondisi kelebihan kapasitas tersebut, ketika ada gelombang besar maka terjadi saling adu antarperahu yang menyebabkan kerusakan badan perahu, bahkan banyak yang bocor.
"Mudah-mudahan sudah reugreug (tenang) dengan Pak Wagub datang ke sini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022