Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kelautan (Disnakanla) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyampaikan stok hewan ternak jenis sapi dan kambing maupun domba aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Idul Adha meski saat ini hewan ternak sedang dilanda penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Ketersediaan hewan kurban tahun 2022, sapi 3.170 ekor, dombing (domba dan kambing) 11.512 ekor," kata Kepala Disnakanla Garut Sofyan Yani di Garut, Selasa.
Baca juga: Kemendikbudristek sebut industri film mulai bangkit setelah pandemi
Ia menyebutkan ketersediaan hewan kurban untuk jenis sapi, kambing, maupun domba tahun 2022 sebanyak 3.170 ekor sapi, kemudian 11.512 ekor jenis domba dan kambing tersebar di sejumlah peternakan di Garut.
Menurut dia berdasarkan angka kebutuhan hewan kurban yang terjadi setiap tahunnya di bawah ketersediaan hewan kurban saat ini, seperti jumlah kebutuhan pada tahun 2021 untuk sapi sebanyak 2.191 ekor, kerbau 96 ekor, kemudian domba dan kambing sebanyak 2.719 ekor.
"Untuk sementara ketersediaan masih aman," katanya.
Terkait wabah PMK melanda hewan ternak jenis sapi maupun domba, kata dia, saat ini sudah masuk ke wilayah Garut, dan dilaporkan sejumlah sapi maupun domba terdampak wabah tersebut.
Menurut dia, adanya pembatasan pasokan sapi dari luar daerah ke Garut maka pemerintah daerah memberdayakan sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar di Garut.
"Ke depan karena ada pembatasan lalu lintas, mungkin agak terhambat, solusi optimalkan ternak lokal yang sehat," katanya.
Ia menyampaikan saat ini tim kesehatan hewan Disnakanla Garut sudah terjun ke lapangan untuk memeriksa semua hewan ternak jenis sapi maupun domba dan kambing untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak terdampak PMK.
Sampai 16 Mei 2022, kata dia, jumlah hewan ternak yang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan sebanyak 709 ekor jenis sapi potong, perah, dan domba tersebar di 69 tempat.
Hasilnya, kata dia, jumlah ternak yang sakit sebanyak 517 ekor, diobati 340 ekor, yang mati sebanyak enam ekor, kemudian dipotong paksa 19 ekor, dan menunjukkan perbaikan kesehatannya sebanyak 28 ekor.
"Untuk domba, dari 55 ekor itu, 25 ekor dinyatakan sakit mengarah PMK, seekor mati, dan pengobatan enam ekor," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut usulkan kuota 900 guru untuk berstatus PPPK tahun 2022
Baca juga: Jabar dorong Diskominfo daerah selalu perbarui perkembangan digital
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Ketersediaan hewan kurban tahun 2022, sapi 3.170 ekor, dombing (domba dan kambing) 11.512 ekor," kata Kepala Disnakanla Garut Sofyan Yani di Garut, Selasa.
Baca juga: Kemendikbudristek sebut industri film mulai bangkit setelah pandemi
Ia menyebutkan ketersediaan hewan kurban untuk jenis sapi, kambing, maupun domba tahun 2022 sebanyak 3.170 ekor sapi, kemudian 11.512 ekor jenis domba dan kambing tersebar di sejumlah peternakan di Garut.
Menurut dia berdasarkan angka kebutuhan hewan kurban yang terjadi setiap tahunnya di bawah ketersediaan hewan kurban saat ini, seperti jumlah kebutuhan pada tahun 2021 untuk sapi sebanyak 2.191 ekor, kerbau 96 ekor, kemudian domba dan kambing sebanyak 2.719 ekor.
"Untuk sementara ketersediaan masih aman," katanya.
Terkait wabah PMK melanda hewan ternak jenis sapi maupun domba, kata dia, saat ini sudah masuk ke wilayah Garut, dan dilaporkan sejumlah sapi maupun domba terdampak wabah tersebut.
Menurut dia, adanya pembatasan pasokan sapi dari luar daerah ke Garut maka pemerintah daerah memberdayakan sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar di Garut.
"Ke depan karena ada pembatasan lalu lintas, mungkin agak terhambat, solusi optimalkan ternak lokal yang sehat," katanya.
Ia menyampaikan saat ini tim kesehatan hewan Disnakanla Garut sudah terjun ke lapangan untuk memeriksa semua hewan ternak jenis sapi maupun domba dan kambing untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak terdampak PMK.
Sampai 16 Mei 2022, kata dia, jumlah hewan ternak yang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan sebanyak 709 ekor jenis sapi potong, perah, dan domba tersebar di 69 tempat.
Hasilnya, kata dia, jumlah ternak yang sakit sebanyak 517 ekor, diobati 340 ekor, yang mati sebanyak enam ekor, kemudian dipotong paksa 19 ekor, dan menunjukkan perbaikan kesehatannya sebanyak 28 ekor.
"Untuk domba, dari 55 ekor itu, 25 ekor dinyatakan sakit mengarah PMK, seekor mati, dan pengobatan enam ekor," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut usulkan kuota 900 guru untuk berstatus PPPK tahun 2022
Baca juga: Jabar dorong Diskominfo daerah selalu perbarui perkembangan digital
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022