Vihara Tanda Bhakti yang berada di Jalan Vihara, Kota Bandung, Jawa Barat, menggelar perayaan Hari Raya Waisak 2566 BE (Budhist Era) dengan semangat toleransi persaudaraan.

Pembina Vihara Tanda Bakti Tan Tjong Boe di Bandung, Senin mengatakan vihara tersebut berada di kampung toleransi kelima di Kota Bandung, sehingga semangat toleransi menurutnya bakal tetap ada di wilayah tersebut.

Baca juga: Pengunjung Vihara di Kota Bandung ibadah bergiliran demi protokol kesehatan

"Membawa sebuah misi persaudaraan, yang tidak hari ini dan di sini saja, tapi selamanya, diwariskan turun temurun kepada anak cucu kita," kata Tan Tjong.

Menurutnya perayaan Waisak bukan hanya digelar mulai hari ini, tetapi sudah ada beberapa rangkaian acara menuju Hari Raya Waisak sejak sebulan sebelumnya.

Pada Bulan Ramadhan pun, kata dia, umat Buddha di vihara tersebut turut membagikan takjil kepada umat Islam yang berpuasa.
Selain itu, dia mengatakan umat Buddha di vihara itu juga turut melakukan kegiatan sosial lainnya seperti membagikan sembako.

Kemudian, kata dia, dilanjutkan dengan kegiatan peribadatan membersihkan diri.

"Nah sekarang adalah hari puncaknya perayaan Waisak, acaranya dari jam 10.00 WIB hingga 13.00 WIB," katanya.

Baca juga: Ridwan Kamil imbau vihara atur pola beribadah cegah kerumunan

Dia pun berharap semangat toleransi dari Vihara Tanda Bhakti itu bisa menjadi motivasi bagi masyarakat luas untuk terus merawat persaudaraan antar umat beragama.

Sementara itu, Pemimpin Sembahyang Vihara Tanda Bhakti Heny mengatakan di vihara tersebut ada sekitar 70 jemaah umat Buddha dari Bandung yang mengikuti sembahyang saat Hari Raya Waisak.

Dia pun memastikan kegiatan di vihara tersebut digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari mewajibkan penggunaan masker, mencuci tangan, hingga menerapkan sistem aplikasi PeduliLindungi.

"Waisak sekarang maknanya kita cinta kasih dalam persaudaraan, kita selalu mengembangkan cinta kasih kita kepada sesama, dengan tetangga, dengan beda agama, beda ras, kita tetap menjaga toleransi, kerukunan beragama," kata Heny.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022