Tim Search and Resque (SAR) gabungan pada Kamis berhasil menemukan jasad Gibran (7), wisatawan asal Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang tenggelam di Pantai Rawakalong, Palabuhanratu pada Rabu (4/5).
"Jasadnya ditemukan sekitar radius satu kilometer dari lokasi di mana korban tergulung ombak besar dan akhirnya hilang tenggelam. Gibran ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan langsung dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu untuk dilakukan visum kemudian diserahkan kepada pihak keluarga," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator dalam operasi SAR Hendra Sudirman di Sukabumi, Kamis.
Menurut Hendra, dalam operasi SAR ini pihaknya membagi dua tim pencari di mana tim pertama melakukan pencarian dengan penyisiran menggunakan perahu karet di laut dengan luas area pencarian kurang lebih 2 km dan tim kedua melakukan penyisiran di jalur darat di sepanjang bibir pantai hingga radius 6 km dari lokasi kejadian.
Adapun tim SAR yang terlibat pada operasi kemanusiaan ini antara lain Basarnas Pos SAR Sukabumi, Polairud Polres Sukabumi, Pos TNI AL Sukabumi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Damkar Kabupaten Sukabumi, Satpol PP Palabuhanratu, Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Sukabumi, potensi SAR lainnya, dan dibantu masyarakat sekitar.
Jasad korban ditemukan terdampar di bibir pantai dan masih mengenakan pakaian terakhir yang dipakainya dari hasil visum ada luka lecet yang diduga disebabkan terombang-ambing gelombang dan terbawa arus laut.
"Kami ucapkan belasungkawa kepada keluarga korban dan diberikan ketabahan dalam menerima musibah ini. Tidak lupa apresiasi kepada tim SAR gabungan yang tidak kenal lelah untuk membantu proses pencarian korban," katanya.
Di sisi lain, Hendra mengatakan pantai selatan Kabupaten Sukabumi yang bergelombang tinggi dan memiliki arus bawah laut yang deras sebenarnya tidak layak untuk dijadikan tempat berenang apalagi wisatawan yang tidak bisa berenang.
Pihaknya pun mengimbau kepada wisatawan untuk mematuhi aturan dan rambu-rambu yang dipasang petugas keamanan di pantai untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut ditambah saat libur Lebaran jumlah wisatawan yang datang ke pantai membludak.
Selain itu, setiap orang tua yang membawa anaknya untuk berwisata ke objek wisata laut selatan Kabupaten Sukabumi agar memberikan pemantauan ekstra jangan sampai lepas dari pengawasan.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia 7 tahun atas nama Gibran tergulung ombak besar saat sedang asyik berenang bersama keluarganya di Pantai Rawakalong pada Rabu (4/5) sekitar pukul 16.10 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Jasadnya ditemukan sekitar radius satu kilometer dari lokasi di mana korban tergulung ombak besar dan akhirnya hilang tenggelam. Gibran ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan langsung dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu untuk dilakukan visum kemudian diserahkan kepada pihak keluarga," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator dalam operasi SAR Hendra Sudirman di Sukabumi, Kamis.
Menurut Hendra, dalam operasi SAR ini pihaknya membagi dua tim pencari di mana tim pertama melakukan pencarian dengan penyisiran menggunakan perahu karet di laut dengan luas area pencarian kurang lebih 2 km dan tim kedua melakukan penyisiran di jalur darat di sepanjang bibir pantai hingga radius 6 km dari lokasi kejadian.
Adapun tim SAR yang terlibat pada operasi kemanusiaan ini antara lain Basarnas Pos SAR Sukabumi, Polairud Polres Sukabumi, Pos TNI AL Sukabumi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Damkar Kabupaten Sukabumi, Satpol PP Palabuhanratu, Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Sukabumi, potensi SAR lainnya, dan dibantu masyarakat sekitar.
Jasad korban ditemukan terdampar di bibir pantai dan masih mengenakan pakaian terakhir yang dipakainya dari hasil visum ada luka lecet yang diduga disebabkan terombang-ambing gelombang dan terbawa arus laut.
"Kami ucapkan belasungkawa kepada keluarga korban dan diberikan ketabahan dalam menerima musibah ini. Tidak lupa apresiasi kepada tim SAR gabungan yang tidak kenal lelah untuk membantu proses pencarian korban," katanya.
Di sisi lain, Hendra mengatakan pantai selatan Kabupaten Sukabumi yang bergelombang tinggi dan memiliki arus bawah laut yang deras sebenarnya tidak layak untuk dijadikan tempat berenang apalagi wisatawan yang tidak bisa berenang.
Pihaknya pun mengimbau kepada wisatawan untuk mematuhi aturan dan rambu-rambu yang dipasang petugas keamanan di pantai untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut ditambah saat libur Lebaran jumlah wisatawan yang datang ke pantai membludak.
Selain itu, setiap orang tua yang membawa anaknya untuk berwisata ke objek wisata laut selatan Kabupaten Sukabumi agar memberikan pemantauan ekstra jangan sampai lepas dari pengawasan.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia 7 tahun atas nama Gibran tergulung ombak besar saat sedang asyik berenang bersama keluarganya di Pantai Rawakalong pada Rabu (4/5) sekitar pukul 16.10 WIB.
Personel Satpolairud Polres Sukabumi bersama anggota bawah kendali operasi (BKO) dari Ditpolairud Polda Jabar yang tengah berjaga di lokasi berusaha menolong korban, namun tidak berhasil diselamatkan karena tubuhnya dengan cepat terseret arus hingga ke tengah laut dan akhirnya hilang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022