Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor, Jawa Barat, mengimbau masyarakat agar tidak terlalu euforia saat Lebaran 2022 mengingat COVID-19 belum benar-benar berakhir.
"Jadi jangan euforia itu yang penting, ikuti aturan pemerintah untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, pakai masker ketika bepergian," kata Ketua PCNU Kota Bogor Rommy Prasetya di Kota Bogor, Senin.
Baca juga: PCNU Kota Bogor nilai Gus Yahya sosok terbaik songsong seabad NU
Rommy menuturkan, agama Islam juga mengutamakan kesehatan agar setiap orang dapat beraktivitas dengan baik dalam kehidupannya.
Pada dasarnya, kata dia, kelonggaran aktivitas masyarakat yang diberikan pemerintah pada Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijrian/2022 Masehi ini adalah hal yang harus disyukuri umat Muslim.
Menurut dia, protokol kesehatan dan aturan pemerintah mengenai tarawih, Shalat Idul Fitri, mudik Lebaran 2022 jangan sampai diabaikan, sehingga dapat menimbulkan lonjakan penyebaran COVID-19 kembali di kemudian hari.
Saat ini, kata Rommy, pemerintah sedang menggencarkan vaksinasi penguat atau dosis ketiga untuk menjaga kesehatan setiap warganya agar memiliki kekebalan tubuh menghadapi virus corona yang menular itu.
Dengan begitu, ujarnya, mudik Lebaran 2022 maupun silaturahim kepada saudara dan kerabat menjadi lebih tenang dan tidak menimbulkan masalah kesehatan.
Baca juga: PCNU Bogor berharap pengurus baru PWNU Jawa Barat bawa keberkahan
Rommy menyeru masyarakat Kota Bogor yang mayoritas beragama Islam dengan persentase mencapai 80 persen untuk melaksanakan vaksinasi penguat sebagai upaya meningkatkan kekebalan tubuh.
Sebelumnya, Lembaga Bahtsul Masail PBNU memandang vaksin AstraZeneca suci dan tak membahayakan. Berdasarkan kajian bersama antara PBNU dan AstraZeneca, seluruh proses pembuatan vaksin tersebut tidak memanfaatkan bahan yang berasal dari unsur babi.
Namun, memang sempat terjadi pemanfaatan tripsin babi oleh pihak penyuplai, yakni Thermo Fisher, sebelum dibeli oleh Oxford-AstraZeneca.
Rommy menyampaikan dengan masyarakat mau melaksanakan vaksinasi penguat, maka juga berarti peduli terhadap stabilitas nasional, pemulihan ekonomi dan kembali ke kehidupan bebas wabah.
"Jadi ini bukan hanya kepentingan negara saja, tapi kepentingan kita semua. Lebaran, Ramadhan, mudik, sudah jadi kerinduan kita semua," ujarnya.
Baca juga: PCNU Bogor dampingi Habib Luthfi Yahya tasyakuran pelukis dunia Raden Saleh
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Jadi jangan euforia itu yang penting, ikuti aturan pemerintah untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, pakai masker ketika bepergian," kata Ketua PCNU Kota Bogor Rommy Prasetya di Kota Bogor, Senin.
Baca juga: PCNU Kota Bogor nilai Gus Yahya sosok terbaik songsong seabad NU
Rommy menuturkan, agama Islam juga mengutamakan kesehatan agar setiap orang dapat beraktivitas dengan baik dalam kehidupannya.
Pada dasarnya, kata dia, kelonggaran aktivitas masyarakat yang diberikan pemerintah pada Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijrian/2022 Masehi ini adalah hal yang harus disyukuri umat Muslim.
Menurut dia, protokol kesehatan dan aturan pemerintah mengenai tarawih, Shalat Idul Fitri, mudik Lebaran 2022 jangan sampai diabaikan, sehingga dapat menimbulkan lonjakan penyebaran COVID-19 kembali di kemudian hari.
Saat ini, kata Rommy, pemerintah sedang menggencarkan vaksinasi penguat atau dosis ketiga untuk menjaga kesehatan setiap warganya agar memiliki kekebalan tubuh menghadapi virus corona yang menular itu.
Dengan begitu, ujarnya, mudik Lebaran 2022 maupun silaturahim kepada saudara dan kerabat menjadi lebih tenang dan tidak menimbulkan masalah kesehatan.
Baca juga: PCNU Bogor berharap pengurus baru PWNU Jawa Barat bawa keberkahan
Rommy menyeru masyarakat Kota Bogor yang mayoritas beragama Islam dengan persentase mencapai 80 persen untuk melaksanakan vaksinasi penguat sebagai upaya meningkatkan kekebalan tubuh.
Sebelumnya, Lembaga Bahtsul Masail PBNU memandang vaksin AstraZeneca suci dan tak membahayakan. Berdasarkan kajian bersama antara PBNU dan AstraZeneca, seluruh proses pembuatan vaksin tersebut tidak memanfaatkan bahan yang berasal dari unsur babi.
Namun, memang sempat terjadi pemanfaatan tripsin babi oleh pihak penyuplai, yakni Thermo Fisher, sebelum dibeli oleh Oxford-AstraZeneca.
Rommy menyampaikan dengan masyarakat mau melaksanakan vaksinasi penguat, maka juga berarti peduli terhadap stabilitas nasional, pemulihan ekonomi dan kembali ke kehidupan bebas wabah.
"Jadi ini bukan hanya kepentingan negara saja, tapi kepentingan kita semua. Lebaran, Ramadhan, mudik, sudah jadi kerinduan kita semua," ujarnya.
Baca juga: PCNU Bogor dampingi Habib Luthfi Yahya tasyakuran pelukis dunia Raden Saleh
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022