PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar) di Kota Bandung untuk memperluas agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau Laku Pandai.
 
"NU merupakan ormas Islam yang memiliki basis massa yang relatif potensial untuk menggerakkan roda perekonomian sebuah daerah," kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi dalam keterangan persnya di Bandung, Sabtu.
 
Yuddy mengatakan, PWNU Jabar membawahi 27 Pengurus Cabang NU dan lebih dari 500 ribu santri yang menuntut ilmu keagamaan di lebih dari 10 ribu pesantren yang tersebar di Jabar.

Baca juga: Bank BJB bagikan dividen Rp1,042 triliun
 
Selain itu, PWNU Jabar menjadi wadah bagi 60 persen warga di wilayah Tatar Priangan .
 
Untuk itu, menurut dia, perluasan agen layanan keuangan tanpa kantor untuk keuangan inklusif (Laku Pandai) itu sejalan dengan misi Bank BJB untuk berpartisipasi sebagai penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah.

Baca juga: LPEI jalin kerja sama penjaminan kredit eksportir dengan Bank BJB
 
"Sinergi dan kolaborasi dengan PWNU Jabar ini merupakan wujud partisipasi dan komitmen kami mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin," kata Yuddy.
 
Dalam kesempatan ini, Yuddy menuturkan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil sangat berharap kerja sama ini dapat turut menggerakkan ekonomi di Jawa Barat.

"Harapannya, produk dan layanan Bank BJB bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya PWNU Jawa Barat," kata Yuddy.

Baca juga: Pemprov Jabar beri bonus Rp250 juta Tim Putri Bandung BJB Tandamata
Salah satu program yang bisa dimanfaatkan lingkungan pondok pesantren dan masjid, lanjut Yuddy, yakni kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra).
 
Ia mengakui produk pembiayaan hasil inisiasi dan gagasan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk masyarakat ekonomi kecil itu bisa dimanfaatkan.

Baca juga: Bandung bjb Tandamata raih gelar juara Proliga 2022


"Kredit Mesra ini diperuntukkan bagi mereka yang punya kemampuan usaha tapi tidak memiliki kemampuan finansial," katanya.
 
Produk pembiayaan kredit untuk golongan ekonomi kecil yang tidak dikenakan bunga dan tanpa agunan itu bisa dimanfaatkan basis kelompok dan menjadi bagian anggota dari rumah ibadah yang cocok dengan tujuan pemberdayaan PWNU Jabar.

Khusus mengenai produk dan layanan yang bisa dimanfaatkan, Yuddy menyebutkan itu dapat mendukung sejumlah program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi yang berbasis keumatan.

Baca juga: Tim voli putri Gresik Petrokimia dan Bandung bjb berebut tahta Proliga 2022
 
Selain Kredit Mesra, kerja sama yang bisa dijalin yakni agen Laku Pandai dengan PCNU, lembaga, dan pesantren di lingkungan PWNU Jabar.
 
Pemasaran produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BJB pun bisa dikolaborasikan.

Baca juga: Bank BJB dorong generasi muda berbisnis lewat Petani Milenial
 
"Program digitalisasi pun bisa dilakukan dengan pengutipan zakat melalui channel Bank BJB dan pemasangan QRIS di masjid, pondok pesantren, dan lingkungan PWNU Jabar lainnya. Edukasi pasar modal pun nanti akan didukung bjb Sekuritas," ujar Yuddy.

Secara kinerja bisnis, Bank BJB secara nasional menempati urutan ke-15 dari 107 lembaga perbankan di Indonesia.
 
Bank BJB pun dinobatkan sebagai BPD terbaik dan terbesar se-Indonesia dengan total aset konsolidasi mencapai Rp158 triliun (Desember 2021) dan jaringan yang dimiliki Bank BJB pun tersebar di 14 provinsi se-Indonesia.

Baca juga: "Right Issue" Bank BJB kelebihan permintaan 100,48 persen
 
Sementara itu, Ketua PWNU Jabar KH Juhadi Muhammad merespons positif adanya kesepakatan dengan Bank BJB tersebut.
 
Menurut dia, kerja sama saling menguntungkan itu bisa meningkatkan perekonomian para santri, warga pesantren, dan lingkungan sekitar.

Baca juga: Bandung bjb Tandamata melaju ke final Proliga 2022 usai kalahkan Popsivo


"Diharapkan, dengan MoU ini ke depannya kita bisa bekerja sama. Mudah-mudahan pesantren bisa memanfaatkan produk dan layanan Bank BJB. Di Jabar ini ada sekitar 15 ribu pesantren yang potensial untuk meningkatkan perekonomian," kata Juhadi.

Ia juga menambahkan pemberdayaan para santri dan warga pesantren menjadi agen Laku Pandai Bank BJB sejalan dengan program yang dijalankan pesantren untuk kemandirian ekonomi.
 
Sebab, kata dia, setiap pesantren diakuinya memiliki teknik tersendiri untuk memberikan pendidikan kewirausahaan para santri.

Baca juga: Hari pertama "right issue" Bank BJB capai 75 persen dari target

Juhadi menambahkan nantinya program peningkatan ekonomi masyarakat itu tak hanya menyasar lembaga pesantren.
 
Produk Kredit Mesra pun bisa dimanfaatkan keluarga masjid untuk meningkatkan skala perekonomian, terlebih produk yang ditawarkan itu prosesnya relatif mudah dan keringanan tanpa beban bunga sepeser pun.
 
 
Baca juga: Layanan digital BJB meningkat 121 persen di masa pandemi
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022