Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono berterima kasih atas kepercayaan rakyat pada PDIP ter hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO) di mana elektabilitas PDI Perjuangan menduduki posisi puncak dengan 26,1 persen.
"Tentunya ini akan menjadi dasar bagi PDI Perjuangan untuk terus bekerja di tengah-tengah rakyat, melaksanakan kerja-kerja politik kerakyatan," kata Ono Surono yang juga anggota Komisi IV DPR RI dalam keterangan persnya, Selasa.
Baca juga: PDIP Jabar tegaskan ikuti ketetapan Pemilu 2024 sesuai jadwal
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengungkapkan dari hasil survei IPO terbaru elektabilitas sejumlah partai politik diantaranya Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turun cukup signifikan dari survei terakhir pada Februari lalu.
"Penurunan elektabilitas ini merupakan imbas dari wacana penundaan Pemilu yang digulirkan oleh dua ketua umum partai tersebut, yakni Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar," kata Dedi.
Ia menambahkan posisi kedua diduduki Partai Gerindra 12,7 persen, disusul Partai Demokrat 10,3 persen, dan Partai Golkar di posisi keempat 8,5 persen.
Baca juga: PDIP Jawa Barat kritik pernyataan Khalid Basalamah terkait wayang haram
Adapun elektabilitas PKS di posisi kelima dengan 6,1 persen, Partai NasDem 5,8 persen, PKB 4,6 persen, Partai Perindo 3, 8 persen, PPP 2,6 persen dan PAN 2,2 persen.
"Jadi wacana penundaan Pemilu yang digulirkan ketua-ketua umum partai berdampak negatif pada elektoral partai. Sebaliknya, partai yang menolak atau menunjukkan sikap antitesa terhadap wacana itu, elektabilitasnya cenderung naik," tutur Dedi.
Survei ini dilakukan pada periode 11 hingga 17 Maret 2022. Wawancara penelitian ini dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden.
Baca juga: PDIP Jabar: Kasus Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad jadi pelajaran agar tak diikuti
Dengan merujuk data populasi sebanyak 196.420 yang dimiliki IPO sejak periode survei di tahun 2019 sampai 2021.
Dari total populasi tersebut terdapat 7.200 responden yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga terambil secara acak sejumlah 1.220 responden yang dijadikan informan dalam penelitian periode ini.
Baca juga: Polda Jabar benarkan adanya pelemparan bom molotov di Kantor PDIP Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Tentunya ini akan menjadi dasar bagi PDI Perjuangan untuk terus bekerja di tengah-tengah rakyat, melaksanakan kerja-kerja politik kerakyatan," kata Ono Surono yang juga anggota Komisi IV DPR RI dalam keterangan persnya, Selasa.
Baca juga: PDIP Jabar tegaskan ikuti ketetapan Pemilu 2024 sesuai jadwal
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengungkapkan dari hasil survei IPO terbaru elektabilitas sejumlah partai politik diantaranya Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turun cukup signifikan dari survei terakhir pada Februari lalu.
"Penurunan elektabilitas ini merupakan imbas dari wacana penundaan Pemilu yang digulirkan oleh dua ketua umum partai tersebut, yakni Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar," kata Dedi.
Ia menambahkan posisi kedua diduduki Partai Gerindra 12,7 persen, disusul Partai Demokrat 10,3 persen, dan Partai Golkar di posisi keempat 8,5 persen.
Baca juga: PDIP Jawa Barat kritik pernyataan Khalid Basalamah terkait wayang haram
Adapun elektabilitas PKS di posisi kelima dengan 6,1 persen, Partai NasDem 5,8 persen, PKB 4,6 persen, Partai Perindo 3, 8 persen, PPP 2,6 persen dan PAN 2,2 persen.
"Jadi wacana penundaan Pemilu yang digulirkan ketua-ketua umum partai berdampak negatif pada elektoral partai. Sebaliknya, partai yang menolak atau menunjukkan sikap antitesa terhadap wacana itu, elektabilitasnya cenderung naik," tutur Dedi.
Survei ini dilakukan pada periode 11 hingga 17 Maret 2022. Wawancara penelitian ini dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden.
Baca juga: PDIP Jabar: Kasus Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad jadi pelajaran agar tak diikuti
Dengan merujuk data populasi sebanyak 196.420 yang dimiliki IPO sejak periode survei di tahun 2019 sampai 2021.
Dari total populasi tersebut terdapat 7.200 responden yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga terambil secara acak sejumlah 1.220 responden yang dijadikan informan dalam penelitian periode ini.
Baca juga: Polda Jabar benarkan adanya pelemparan bom molotov di Kantor PDIP Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022