Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sukabumi inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah gudang penyimpanan minyak goreng untuk memastikan ketersediaan dan pasokannya menjelang bulan suci Ramadhan.
"Sidak yang kami lakukan ini sebagai bentuk pengawasan sekaligus memeriksa kondisi persediaan minyak goreng yang tersedia di gudang milik distributor maupun pasar swalayan yang ada di wilayah Kecamatan Citamiang," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin di Sukabumi, Selasa.
Menurut Zainal, sidak yang dilakukan pihaknya ini terkait adanya isu terjadinya kelangkaan dan penimbunan minyak goreng yang terjadi di berbagai daerah khususnya Kota Sukabumi. Di lokasi, pihaknya pun langsung memeriksa ketersediaan minyak goreng dan memastikan pasokan untuk masyarakat.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan untuk Forkompimda Kota Sukabumi ternyata ketersediaan minyak goreng mencukupi hanya saja, warga panik dan termakan isu minyak goreng langka. Maka dari itu, masyarakat perlu bijak dalam menanggapi isu ini dan tidak perlu panik apalagi sampai melakukan aksi borong.
Selain itu, warga pun diimbau agar tidak panic buying karena dampaknya karena bisa mengganggu kondusifitas ditambah persediaan yang semakin menipis bahkan berujung kepada kelangkaan.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan ke sejumlah gudang distributor dan pasar swalayan hasilnya tidak ada penimbunan. Dikatakan penimbunan jika persediaan dalam gudang di atas tiga kali lipat dari kapasitas stok yang ada sesuai peraturan yang berlaku," tambahnya.
Sementara, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan menghadapi Ramadhan ini Pemkot Sukabumi bersama unsur forkompimda setempat berupaya untuk menjaga ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat khususnya minyak goreng yang saat ini tengah terjadi isu kelangkaan.
Namun yang terpenting adalah sikap masyarakat dalam menerima informasi dan tidak panik apalagi sampai melakukan aksi borong yang bisa menyebabkan terjadinya kelangkaan dampaknya harga akan semakin melambung.
Dari hasil pemeriksaan persediaan minyak goreng di CV Kota Baru di Jalan Pelabuhan II, Kelurahan Cikondang dan Pasar Swalayan Ramayana di Jalan Tipar Gede, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, kebutuhan minyak untuk warga Kota Sukabumi ada sebanyak 29 ribu liter/minggu.
"Persediaan mencukupi, hanya saja jumlahnya belum normal yang disebabkan adanya keterlambatan pengiriman dari pusat atau produsen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Sidak yang kami lakukan ini sebagai bentuk pengawasan sekaligus memeriksa kondisi persediaan minyak goreng yang tersedia di gudang milik distributor maupun pasar swalayan yang ada di wilayah Kecamatan Citamiang," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin di Sukabumi, Selasa.
Menurut Zainal, sidak yang dilakukan pihaknya ini terkait adanya isu terjadinya kelangkaan dan penimbunan minyak goreng yang terjadi di berbagai daerah khususnya Kota Sukabumi. Di lokasi, pihaknya pun langsung memeriksa ketersediaan minyak goreng dan memastikan pasokan untuk masyarakat.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan untuk Forkompimda Kota Sukabumi ternyata ketersediaan minyak goreng mencukupi hanya saja, warga panik dan termakan isu minyak goreng langka. Maka dari itu, masyarakat perlu bijak dalam menanggapi isu ini dan tidak perlu panik apalagi sampai melakukan aksi borong.
Selain itu, warga pun diimbau agar tidak panic buying karena dampaknya karena bisa mengganggu kondusifitas ditambah persediaan yang semakin menipis bahkan berujung kepada kelangkaan.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan ke sejumlah gudang distributor dan pasar swalayan hasilnya tidak ada penimbunan. Dikatakan penimbunan jika persediaan dalam gudang di atas tiga kali lipat dari kapasitas stok yang ada sesuai peraturan yang berlaku," tambahnya.
Sementara, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan menghadapi Ramadhan ini Pemkot Sukabumi bersama unsur forkompimda setempat berupaya untuk menjaga ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat khususnya minyak goreng yang saat ini tengah terjadi isu kelangkaan.
Namun yang terpenting adalah sikap masyarakat dalam menerima informasi dan tidak panik apalagi sampai melakukan aksi borong yang bisa menyebabkan terjadinya kelangkaan dampaknya harga akan semakin melambung.
Dari hasil pemeriksaan persediaan minyak goreng di CV Kota Baru di Jalan Pelabuhan II, Kelurahan Cikondang dan Pasar Swalayan Ramayana di Jalan Tipar Gede, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, kebutuhan minyak untuk warga Kota Sukabumi ada sebanyak 29 ribu liter/minggu.
"Persediaan mencukupi, hanya saja jumlahnya belum normal yang disebabkan adanya keterlambatan pengiriman dari pusat atau produsen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022