Bupati Bandung Dadang Supriatna meminta Gubernur Jawa Barat hingga para menteri untuk membeli sarung produksi dari Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Tentunya saya akan sampaikan kepada pak gubernur dan pak menteri sekali pun, dan kepada anggota DPRD, ketua fraksi, pasti sarungnya akan menggunakan sarung Majalaya," kata Dadang pada Festival Sarung Majalaya di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Menurut dia, momen menjelang bulan Ramadan ini kegiatan saling memberi kepada keluarga dan kerabat lazim terjadi. Untuk itu, ia meminta para pejabat tersebut memilih sarung asli Majalaya sebagai buah tangan.
Dadang mengatakan hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk membuat sarung asli Majalaya itu kembali dikenal di daerah maupun tingkat nasional. Ia menyebut dulu kawasan Majalaya memang terkenal dengan industri tekstilnya
"Majalaya ini dulunya disebut "kota dollar" yang nggak pernah tidur, saya ingin bangga dan membangkitkan kembali seperti dulu, Majalaya ini harus bangkit dari keterpurukan," kata Dadang.
Selain mempromosikan, ia pun berjanji bakal menyediakan tempat khusus untuk para pedagang sarung di Pasar Majalaya yang akan segera dibangun. Sehingga ia berharap citra Majalaya sebagai sentra perajin sarung akan kembali dikenal.
"Ke depannya sebentar lagi lelang Pasar Majalaya akan selesai, dan akan ada tempat untuk sarung Majalaya," katanya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Festival Sarung Majalaya tersebut merupakan bentuk apresiasi kebudayaan dengan sikap menghargai hasil karya dan produksi lokal.
Menurut dia, sarung bisa menjadi salah satu produk kreatif yang memiliki daya tarik untuk dikembangkan. Karena menurutnya potensi bangsa Indonesia sebagai produsen dan konsumen.
Teten mengatakan kini peluang produk sarung untuk bersaing pasar global juga masih sangat terbuka. Jika sudah merambah mancanegara, menurutnya sarung juga turut mengembangkan perekonomian bangsa.
"Kita bangga dengan produk sarung dari berbagai daerah sebagai kekayaan budaya bangsa, yang tidak dimiliki oleh negara lain di dunia," kata Menteri Teten dalam sambutan tertulisnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022