Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rudy Susmanto menginginkan solusi jangka panjang dari pemerintah untuk menyikapi status wilayahnya yang ditetapkan sebagai daerah rawan bencana.
"Sebagian daerah Kabupaten Bogor adalah daerah rawan bencana banjir maupun longsor. Kita harus belajar dari peristiwa sebelumnya untuk menghindari adanya korban jiwa dan meminimalisir kerugian materiil," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Rabu.
Baca juga: Bupati Bogor resmikan 17 rumah pengganti bagi korban bencana longsor
Menurutnya, solusi jangka panjang yang dibutuhkan juga meliputi penanganan korban bencana, karena mereka tidak hanya membutuhkan sumbangan, melainkan juga bantuan dari berbagai aspek untuk memulihkan keadaan.
Rudy menyebutkan bahwa penanganan korban bencana juga harus mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dengan tidak menjadikannya sebagai objek untuk melakukan "panjat" status sosial.
"Bantuan yang diberikan harus memang yang dibutuhkan untuk memulihkan keadaan mereka," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra itu.
Ia berharap, apel kesiapsiagaan bencana yang dilakukan bersama Pemkab Bogor di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, pada Selasa, tidak hanya sebatas seremonial. Tapi, menjadi keseriusan dalam mitigasi, penyiapan sarana prasarana dan pelaksanaan evakuasi yang matang.
"Jadi kita harus cepat tanggap, petugas harus terlatih dan masyarakat juga mendapatkan edukasi yang baik karena ini menyangkut keselamatan nyawa manusia," papar Rudy.
Baca juga: BPBD Kabupaten Bogor catat 8 bencana akibat angin kencang
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menggelar apel kesiapsiagaan bencana setelah ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai daerah rawan bencana.
"BNPB menetapkan wilayah Kabupaten Bogor sebagai salah satu daerah dengan tingkat kerentanan sedang dalam kerawanan bencana, atau urutan ke-287 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia,” ungkap Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan usai memimpin apel di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Selasa.
Ia menyebutkan, wilayah Kabupaten Bogor secara geografi dan topografi terbilang labil, sehingga rawan longsor, angin puting beliung, dan banjir.
Baca juga: BPBD Kabupaten Bogor catat 1.283 bencana dalam setahun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Sebagian daerah Kabupaten Bogor adalah daerah rawan bencana banjir maupun longsor. Kita harus belajar dari peristiwa sebelumnya untuk menghindari adanya korban jiwa dan meminimalisir kerugian materiil," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Rabu.
Baca juga: Bupati Bogor resmikan 17 rumah pengganti bagi korban bencana longsor
Menurutnya, solusi jangka panjang yang dibutuhkan juga meliputi penanganan korban bencana, karena mereka tidak hanya membutuhkan sumbangan, melainkan juga bantuan dari berbagai aspek untuk memulihkan keadaan.
Rudy menyebutkan bahwa penanganan korban bencana juga harus mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dengan tidak menjadikannya sebagai objek untuk melakukan "panjat" status sosial.
"Bantuan yang diberikan harus memang yang dibutuhkan untuk memulihkan keadaan mereka," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra itu.
Ia berharap, apel kesiapsiagaan bencana yang dilakukan bersama Pemkab Bogor di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, pada Selasa, tidak hanya sebatas seremonial. Tapi, menjadi keseriusan dalam mitigasi, penyiapan sarana prasarana dan pelaksanaan evakuasi yang matang.
"Jadi kita harus cepat tanggap, petugas harus terlatih dan masyarakat juga mendapatkan edukasi yang baik karena ini menyangkut keselamatan nyawa manusia," papar Rudy.
Baca juga: BPBD Kabupaten Bogor catat 8 bencana akibat angin kencang
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menggelar apel kesiapsiagaan bencana setelah ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai daerah rawan bencana.
"BNPB menetapkan wilayah Kabupaten Bogor sebagai salah satu daerah dengan tingkat kerentanan sedang dalam kerawanan bencana, atau urutan ke-287 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia,” ungkap Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan usai memimpin apel di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Selasa.
Ia menyebutkan, wilayah Kabupaten Bogor secara geografi dan topografi terbilang labil, sehingga rawan longsor, angin puting beliung, dan banjir.
Baca juga: BPBD Kabupaten Bogor catat 1.283 bencana dalam setahun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022