Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan lonjakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sejak awal 2022 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, lebih banyak kasus tanpa gejala atau bergejala ringan dibandingkan berat sehingga hanya menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Jadi kalau misalnya 126 orang, yang masuk rumah sakitnya cuma 20-an orang, 100-annya adalah isolasi mandiri atau isoman," kata Rudy Gunawan di Garut, Rabu.
Baca juga: Polairud sebut penyebab kapal tanker kandas di Garut karena ada masalah pada kemudi
Ia menuturkan sejak awal 2022 telah terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Garut dengan gejala ringan, sedang, dan berat hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Tim medis, kata dia, terus melakukan pemeriksaan, penelusuran dan penanganan penyebaran COVID-19 terhadap masyarakat yang kontak erat dengan pasien COVID-19 untuk mendeteksi lebih dini sehingga bisa cepat ditangani.
Hasil pemeriksaan di lapangan melalui tes usap PCR maupun antigen, kata Rudy, hasilnya cukup banyak bisa lebih dari 100 orang setiap harinya, namun dari kasus yang banyak itu hanya bergejala ringan sehingga penanganannya cukup isoman di rumah.
"'Tracing' hasilnya besar tapi sekarang ini hampir 70 persen tanpa gejala," katanya.
Ia mengungkapkan hasil peninjauan langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut pasien COVID-19 yang dirawat mulai berkurang sekitar 50 persen.
Baca juga: BKSDA: Usulan Gunung Guntur jadi Taman Wisata Alam masih dievaluasi
Hasil laporan dari rumah sakit, kata dia, kasus gejala berat yang mendapatkan perawatan di RSUD Garut mulai landai dan saat ini tercatat hanya 67 orang yang mendapatkan perawatan.
"Hanya 67 (pasien di RSUD Garut) turun, kemarin sempat naik ya sekarang sudah turun sekitar 50 persen," katanya.
Ia menambahkan secara keseluruhan pasien yang dirawat di RSUD dr Slamet Garut maupun di rumah sakit lainnya tercatat sebanyak 200 orang.
Selain menyiapkan rumah sakit khusus pelayanan pasien COVID-19, kata Rudy, Pemkab Garut juga sudah menyiapkan rumah susun, hotel, dan Gedung Islamic Center untuk isolasi terpusat.
"Di (Rusun) Gandasari pun kosong tidak terlalu banyak, masih ada kapasitas untuk isoman terpusat itu masih ada sekitar 120-an," katanya.
Baca juga: KPK sita dokumen transaksi di bank Jabar terkait kasus Rahmat Effendi
Laporan harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Garut, kasus aktif pasien COVID-19 sebanyak 1.184 orang menjalani isolasi mandiri, 202 orang menjalani perawatan di rumah sakit.
Sedangkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 secara keseluruhan sejak dinyatakan darurat pandemi sebanyak 29.537 kasus, dari jumlah itu sebanyak 26.930 kasus dinyatakan sembuh, dan 1.221 kasus meninggal dunia.
Baca juga: KAI uji coba KA Garut-Cibatu gratis pada Selasa dan Kamis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Jadi kalau misalnya 126 orang, yang masuk rumah sakitnya cuma 20-an orang, 100-annya adalah isolasi mandiri atau isoman," kata Rudy Gunawan di Garut, Rabu.
Baca juga: Polairud sebut penyebab kapal tanker kandas di Garut karena ada masalah pada kemudi
Ia menuturkan sejak awal 2022 telah terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Garut dengan gejala ringan, sedang, dan berat hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Tim medis, kata dia, terus melakukan pemeriksaan, penelusuran dan penanganan penyebaran COVID-19 terhadap masyarakat yang kontak erat dengan pasien COVID-19 untuk mendeteksi lebih dini sehingga bisa cepat ditangani.
Hasil pemeriksaan di lapangan melalui tes usap PCR maupun antigen, kata Rudy, hasilnya cukup banyak bisa lebih dari 100 orang setiap harinya, namun dari kasus yang banyak itu hanya bergejala ringan sehingga penanganannya cukup isoman di rumah.
"'Tracing' hasilnya besar tapi sekarang ini hampir 70 persen tanpa gejala," katanya.
Ia mengungkapkan hasil peninjauan langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut pasien COVID-19 yang dirawat mulai berkurang sekitar 50 persen.
Baca juga: BKSDA: Usulan Gunung Guntur jadi Taman Wisata Alam masih dievaluasi
Hasil laporan dari rumah sakit, kata dia, kasus gejala berat yang mendapatkan perawatan di RSUD Garut mulai landai dan saat ini tercatat hanya 67 orang yang mendapatkan perawatan.
"Hanya 67 (pasien di RSUD Garut) turun, kemarin sempat naik ya sekarang sudah turun sekitar 50 persen," katanya.
Ia menambahkan secara keseluruhan pasien yang dirawat di RSUD dr Slamet Garut maupun di rumah sakit lainnya tercatat sebanyak 200 orang.
Selain menyiapkan rumah sakit khusus pelayanan pasien COVID-19, kata Rudy, Pemkab Garut juga sudah menyiapkan rumah susun, hotel, dan Gedung Islamic Center untuk isolasi terpusat.
"Di (Rusun) Gandasari pun kosong tidak terlalu banyak, masih ada kapasitas untuk isoman terpusat itu masih ada sekitar 120-an," katanya.
Baca juga: KPK sita dokumen transaksi di bank Jabar terkait kasus Rahmat Effendi
Laporan harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Garut, kasus aktif pasien COVID-19 sebanyak 1.184 orang menjalani isolasi mandiri, 202 orang menjalani perawatan di rumah sakit.
Sedangkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 secara keseluruhan sejak dinyatakan darurat pandemi sebanyak 29.537 kasus, dari jumlah itu sebanyak 26.930 kasus dinyatakan sembuh, dan 1.221 kasus meninggal dunia.
Baca juga: KAI uji coba KA Garut-Cibatu gratis pada Selasa dan Kamis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022