Putra sulung mendiang Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkunegara IX, G.P.H. Paundrakarna Jiwo Suryonegoro, menemui mantan Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo usai penetapan K.G.P.A.A.  Mangkunegara X.

"Keperluannya, satu dolan, yang kedua pamit mau ke Jakarta, ketiga menyampaikan bahwa kondisinya sudah seperti begini beliau legawa," kata F.X. Hadi Rudyatmo di Solo, Rabu.

Menurut dia, Paundra menceritakan jika saat ini diposisikan sebagai pangeran sepuh.

Menyinggung soal perasaan Paundra terkait dengan penunjukan anak bungsu sebagai penerus takhta ayahandanya, dia mengatakan ada sedikit kekecewaan.

"Kalau keputusan seperti itu dan adat seperti itu, beliau merasa dicengklak, disikut, dan sebagainya 'kan wajar perasaan seperti itu. Jelas kecewa karena putra tertua, to," katanya.

Meski demikian, penunjukan tersebut merupakan keputusan mutlak dari istri resmi mendiang K.G.P.A.A. Mangkunegara IX.

"Akhirnya Gusti Bhre yang dinobatkan," katanya.
Sementara itu, Paundra sendiri merupakan putra dari pernikahan pertama K.G.P.A.A. Mangkunegara IX.

Dari pernikahan dengan Sukmawati Soekarnoputri tersebut, lahir dua anak bernama G.P.H. Paundrakarna dan G.R.A. Putri Agung Suniwati (Menur).

Usai memutuskan berpisah, Adipati Mangkunegara kembali menikah dengan Prisca Marina dan lahirlah dua anak bernama G.P.H. Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dan G.R.A. Ancilla Sura Sudjiwo.

Mengenai kemungkinan Paundra mendatangi acara pengukuhan sang adik sebagai penerus ayahnya, Rudy mengaku belum mengetahui secara pasti.

"Nggak ngerti aku. Hanya saya sampaikan saja kepada Mas Paundra yang penting jaga iklim kondusif Mangkunegaran agar jangan terjadi konflik dan ontran-ontran, tetap pertahankan budaya Mangkunegaran," katanya.

Pewarta: Aris Wasita

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022