Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan transformasi digital dilakukan di lingkup Pemprov setempat diantaranya dengan berinovasi dan menghadirkan program- program kerja berbasis teknologi informasi.

"Di sisi birokrasi, Pemda Provinsi Jabar, terus berinovasi dengan mengembangkan aplikasi digital," kata Setiawan Wangsaatmaja pada acara Forum Perangkat Daerah Bidang Komunikasi dan Informasi, di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis.

Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah pengguna internet tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia per 9 November 2020, Jabar mempunyai 35,1 juta pengguna internet.

Sementara posisi kedua adalah Provinsi Jawa Tengah dengan 26,5 juta pengguna internet, di posisi ketiga, yakni Provinsi Jawa Timur yang memiliki 26,4 juta pengguna internet.

Di masa pandemi COVID-19, tren penggunaan internet juga berkembang yang mendorong percepatan transformasi digital dalam berbagai aspek, termasuk di sektor ekonomi, yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi

Setiawan mengatakan sampai saat ini tersedia tujuh aplikasi layanan kepegawaian yang merupakan bagian dari Jabar Smart (Sistem Manajemen ASN Terintegerasi) Birokrasi.

Dengan melakukan login ke Siap (Sistem Informasi Aparatur) Jawa Barat, aparatur dapat mengakses tujuh layanan aplikasi seperti K- MOB, E- Pangkat, E- Mutasi, E- Fungsional, E- Kartu, E- Cuti, dan E- Pensiun.
"Belum lagi ditambah sekira 26 aplikasi terintegrasi, dan lebih dari seribu fitur pelengkap," katanya.

Setiawan juga mengatakan, dalam mewujudkan Jabar Juara Lahir dan Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi, Pemda Provinsi Jabar mengupayakan cita-cita tersebut dengan menghadirkan program-program kerja berbasis teknologi informasi.

Misalnya, pembangunan Command Center, sekaligus mendorong hadirnya Command Center di kabupaten/kota.

"Saat ini Command Center telah tersedia di 11 kabupaten/kota," ujarnya.

Di antaranya Command Center di Kabupaten Garut, Pangandaran, Indramayu, Cirebon, Sumedang, Sukabumi, Kuningan, Tasikmalaya, Bandung, Kota Tasikmalaya dan Cimahi.

Selain itu ada pula Program Satu Data, Satu Peta, Jabar Open Data, serta program berbasis digital lainnya, yakni Desa Digital, Sapa Warga, dan Jabar Saber Hoaks.
Selain itu Jaringan Intra Pemerintah Daerah, Wifi Publik, Data Center, Pikobar, E- Fishery, dan Jabar Quick Response.

Ia menyinggung pula tentang framework Diskominfo Jabar dalam situasi pandemi COVID-19 dan ke depan, yang terdiri dari tiga langkah.

"Pertama adalah response, yakni mengumpulkan data dan mitigasi. Kedua recovery, mengerjakan apa yang dapat dilakukan dengan bekal big data melalui artificial intelligence," tutur Setiawan.

"Ketiga, re- imagine, yakni modelling untuk early warning system," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022