Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat, seiring pelaku pasar yang cenderung mengabaikan konflik antara Rusia dan Ukraina.
IHSG ditutup menguat 70,35 poin atau 1,03 persen ke posisi 6.888,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 11,89 poin atau 1,22 persen ke posisi 985,54.
Baca juga: IHSG BEI menguat ikuti kenaikan bursa saham regional dan global
"Bursa regional Asia dan IHSG jelang akhir pekan secara bersama-sama bergerak menguat. Pelaku pasar dan investor tampaknya cenderung mengabaikan kondisi krisis di Ukraina pasca serangan Rusia ke Ukraina," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat
Hal itu seiring dengan sikap Amerika Serikat dan NATO yang cenderung berusaha bersikap diplomatis dan menghindari terjadinya operasi militer.
Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan Rusia tetap menjadi bagian dari ekonomi dunia dan tidak akan merusak sistem ekonomi dunia tempat mereka selama ini menjadi bagian darinya.
Katalis positif lainnya juga datang dari sikap Bank Sentral China The People’s Bank of China (PBoC) yang terus berupaya berupaya mempertahankan kondisi keuangan yang stabil dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menyuntikkan repo tujuh hari senilai 300 miliar yuan ke dalam sistem perbankan.
Sedangkan Bank Sentral Jepang (BoJ) menyatakan tidak memiliki rencana untuk segera menghentikan stimulus besar-besaran. Hal itu memberikan sinyal tekad BoJ untuk menjaga kebijakan moneter guna menjaga fundamental ekonomi.
Baca juga: IHSG BEI turun ikuti anjloknya bursa global akibat konflik Rusia-Ukraina
Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih terus berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat dengan sektor transportasi & logistik naik paling tinggi 3,61 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor kesehatan masing-masing 1,84 persen dan 1,36 persen.
Sedangkan tiga sektor terkoreksi dengan sektor barang konsumen primer turun paling dalam 0,53 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen nonprimer masing-masing turun 0,48 persen dan 0,3 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" di seluruh pasar sebesar Rp1,08 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1,44 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.606.347 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,77 miliar lembar saham senilai Rp24,88 triliun. Sebanyak 302 saham naik, 246 saham menurun, dan 135 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 505,68 poin atau 1,95 persen ke 26.476,5, Indeks Hang Seng turun 134,38 poin atau 0,59 persen ke 22.767,18, dan Straits Times meningkat 23,37 poin atau 0,71 persen ke 3.299,43.
Baca juga: IHSG BEI diperkirakan terkoreksi seiring memanasnya konflik Rusia-Ukraina
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
IHSG ditutup menguat 70,35 poin atau 1,03 persen ke posisi 6.888,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 11,89 poin atau 1,22 persen ke posisi 985,54.
Baca juga: IHSG BEI menguat ikuti kenaikan bursa saham regional dan global
"Bursa regional Asia dan IHSG jelang akhir pekan secara bersama-sama bergerak menguat. Pelaku pasar dan investor tampaknya cenderung mengabaikan kondisi krisis di Ukraina pasca serangan Rusia ke Ukraina," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat
Hal itu seiring dengan sikap Amerika Serikat dan NATO yang cenderung berusaha bersikap diplomatis dan menghindari terjadinya operasi militer.
Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan Rusia tetap menjadi bagian dari ekonomi dunia dan tidak akan merusak sistem ekonomi dunia tempat mereka selama ini menjadi bagian darinya.
Katalis positif lainnya juga datang dari sikap Bank Sentral China The People’s Bank of China (PBoC) yang terus berupaya berupaya mempertahankan kondisi keuangan yang stabil dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menyuntikkan repo tujuh hari senilai 300 miliar yuan ke dalam sistem perbankan.
Sedangkan Bank Sentral Jepang (BoJ) menyatakan tidak memiliki rencana untuk segera menghentikan stimulus besar-besaran. Hal itu memberikan sinyal tekad BoJ untuk menjaga kebijakan moneter guna menjaga fundamental ekonomi.
Baca juga: IHSG BEI turun ikuti anjloknya bursa global akibat konflik Rusia-Ukraina
Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih terus berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat dengan sektor transportasi & logistik naik paling tinggi 3,61 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor kesehatan masing-masing 1,84 persen dan 1,36 persen.
Sedangkan tiga sektor terkoreksi dengan sektor barang konsumen primer turun paling dalam 0,53 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen nonprimer masing-masing turun 0,48 persen dan 0,3 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" di seluruh pasar sebesar Rp1,08 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1,44 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.606.347 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,77 miliar lembar saham senilai Rp24,88 triliun. Sebanyak 302 saham naik, 246 saham menurun, dan 135 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 505,68 poin atau 1,95 persen ke 26.476,5, Indeks Hang Seng turun 134,38 poin atau 0,59 persen ke 22.767,18, dan Straits Times meningkat 23,37 poin atau 0,71 persen ke 3.299,43.
Baca juga: IHSG BEI diperkirakan terkoreksi seiring memanasnya konflik Rusia-Ukraina
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022