Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak melibatkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung untuk melakukan penelitian pergerakan tanah di Curugpanjang.
"Kami berharap pekan depan sudah dilakukan penelitian oleh PVMBG Bandung," kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama saat dihubungi di Lebak, Jumat.
Baca juga: Pergerakan tanah rusakkan sejumlah rumah di Palabuhanratu
Baca juga: Pergerakan tanah rusakkan sejumlah rumah di Palabuhanratu
Pergerakan tanah di Curugpanjang Kabupaten Lebak tentu berbeda dengan kejadian di daerah lainnya.
Biasanya, pergerakan tanah itu bermuara adanya aliran sungai, namun di Curugpanjang tidak ada aliran sungai.
Biasanya, pergerakan tanah itu bermuara adanya aliran sungai, namun di Curugpanjang tidak ada aliran sungai.
Pergerakan tanah di Curugpanjang diduga adanya kawasan sumber air di perbukitan.
Untuk memastikan terjadinya pergerakan tanah, kata dia, melibatkan PVMBG Bandung untuk merekomendasikan bahaya kawasan perkampungan tersebut.
Apabila, hasil penelitian PVMBG Bandung itu dapat membahayakan masyarakat yang terdampak pergerakan tanah, sehingga dilakukan relokasi ke lokasi yang lebih aman.
Baca juga: Tempat evakuasi dan logistik telah disiapkan untuk korban pergerakan tanah di Sukabumi
Baca juga: Tempat evakuasi dan logistik telah disiapkan untuk korban pergerakan tanah di Sukabumi
"Kita siap melakukan relokasi jika membahayakan warga yang terdampak bencana pergerakan tanah," katanya menjelaskan.
Saat ini, jumlah rumah warga yang terdampak pergerakan tanah di Curugpanjang sebanyak 43 unit rumah dengan 173 penghuni dan tiga unit gedung sarana fasilitas umum.
Saat ini, jumlah rumah warga yang terdampak pergerakan tanah di Curugpanjang sebanyak 43 unit rumah dengan 173 penghuni dan tiga unit gedung sarana fasilitas umum.
Bahkan, satu rumah di antaranya roboh akibat pergerakan tanah dan lainnya mengalami retak-retak.
"Kami kembali melakukan pendataan ulang agar jika terjadi relokasi ke tempat yang lebih aman memiliki data akurat," ujarnya menjelaskan.
Sementara itu, Camat Cukulur Kabupaten Lebak Sukmajaya mengatakan masyarakat di wilayahnya siap direlokasi jika lokasi pergerakan tanah itu membahayakan.
Pelaksanaan relokasi bisa menggunakan tanah milik desa seluas 2,5 hektare.
Sebab, perkampungan yang terdampak pergerakan tanah hampir setiap hari terjadi, sehingga rumah warga khawatir roboh dan melukai pemiliknya.
"Jika direlokasi bisa direalisasikan dalam waktu dekat ini," katanya menjelaskan.
Baca juga: Terdampak pergerakan tanah, puluhan rumah di Sukabumi rusak
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022