Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyampaikan berbagai macam kegiatan sosial dan budaya yang selama ini dijalani tidak pernah ingin dikaitkan dengan urusan elektabilitas dirinya.
“Saya bekerja mengabdi kepada warga dengan berbagai kegiatan sosial dan budaya tidak mau dikaitkan dengan urusan elektabilitas, karena itu akan mengurangi keikhlasan dalam mengabdi,” kata Dedi, dalam keterangan pers di Purwakarta, Kamis.
Hal tersebut disampaikan menanggapi Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyatakan kalau Dedi Mulyadi telah menjadi "Bintang Baru" yang menjadi pesaing berat Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024.
Dikatakan, untuk sementara ini dirinya hanya tetap fokus dalam menjalani tugas dan jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
Meski demikian, Dedi menyampaikan terima kasih atas apresiasi warga Jawa Barat terhadap dirinya.
Menurut dia, selama ini ia bekerja mengabdi pada masyarakat melalui berbagai macam kegiatan sosial dan budaya tak pernah ingin dikaitkan dengan urusan elektabilitas.
“Andai kata sekarang mendapat apresiasi seperti itu, ya segitu saja sudah uyuhan (lumayaan),” katanya.
Seperti diketahui, LSI Denny JA telah melakukan survei untuk Pilgub Jabar 2024. Dalam survei tersebut Dedi Mulyadi disebut sebagai bintang baru yang akan menjadi pesaing berat Ridwan Kamil pada Pilgub Jabar 2024.
Posisi Dedi akan semakin kuat jika Ridwan Kamil tidak mencalonkan kembali di Pilgub Jabar dan lebih memilih maju sebagai Capres atau Cawapres.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah mengatakan potensi Dedi Mulyadi tergambar jelas dari posisi elektabilitas yang meroket untuk ukuran calon pendatang baru. Meskipun jika dibanding dengan posisi elektabilitas, Ridwan Kamil sebagai incumbent masih memimpin.
Untuk simulasi 20 calon gubernur, Ridwan Kamil memimpin dengan 45,2 persen, Dedi Mulyadi 24,7 persen, disusul Dede Yusuf 8,5 persen.
Sementara calon lainnya, mulai dari Wagub Jabar saat ini, UU Ruzhanul Ulum, Cellica Nurrachadiana, Desy Ratnasari, Ahmad Syaikhu, Bima Arya, Nurul Arifin, Rieke Dyah Pitaloka, Ace Hasan Sadzily dan lain-lain, masih di bawah 5 persen.
Saat dikerucutkan menjadi enam calon, Ridwan Kamil 47,3 persen, Dedi Mulyadi 25,5 persen, Dede Yusuf 12,7 dan yang lainnya seperti Uu Ruzhanul Ulum, Ahmad Syaikhu, M. Farhan masih tetap di bawah 5 persen.
Sedangkan pada simulasi 10 calon tanpa Ridwan Kamil, posisi Dedi Mulyadi melesat ke 38,0 persen, disusul Dede Yusuf menjadi 22,7 persen, Uu Ruzhanul Ulum 6,7 persen, Desy Ratnasari 5,8 persen, Ahmad Syaikhu 3,5 persen dan Attalia Kamil 1,8 persen.
“Dari simulasi tanpa Ridwan Kamil terlihat jelas bahwa Kang Dedi Mulyadi yang paling banyak menerima berkah limpahan suara,” kata Toto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
“Saya bekerja mengabdi kepada warga dengan berbagai kegiatan sosial dan budaya tidak mau dikaitkan dengan urusan elektabilitas, karena itu akan mengurangi keikhlasan dalam mengabdi,” kata Dedi, dalam keterangan pers di Purwakarta, Kamis.
Hal tersebut disampaikan menanggapi Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyatakan kalau Dedi Mulyadi telah menjadi "Bintang Baru" yang menjadi pesaing berat Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024.
Dikatakan, untuk sementara ini dirinya hanya tetap fokus dalam menjalani tugas dan jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
Meski demikian, Dedi menyampaikan terima kasih atas apresiasi warga Jawa Barat terhadap dirinya.
Menurut dia, selama ini ia bekerja mengabdi pada masyarakat melalui berbagai macam kegiatan sosial dan budaya tak pernah ingin dikaitkan dengan urusan elektabilitas.
“Andai kata sekarang mendapat apresiasi seperti itu, ya segitu saja sudah uyuhan (lumayaan),” katanya.
Seperti diketahui, LSI Denny JA telah melakukan survei untuk Pilgub Jabar 2024. Dalam survei tersebut Dedi Mulyadi disebut sebagai bintang baru yang akan menjadi pesaing berat Ridwan Kamil pada Pilgub Jabar 2024.
Posisi Dedi akan semakin kuat jika Ridwan Kamil tidak mencalonkan kembali di Pilgub Jabar dan lebih memilih maju sebagai Capres atau Cawapres.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah mengatakan potensi Dedi Mulyadi tergambar jelas dari posisi elektabilitas yang meroket untuk ukuran calon pendatang baru. Meskipun jika dibanding dengan posisi elektabilitas, Ridwan Kamil sebagai incumbent masih memimpin.
Untuk simulasi 20 calon gubernur, Ridwan Kamil memimpin dengan 45,2 persen, Dedi Mulyadi 24,7 persen, disusul Dede Yusuf 8,5 persen.
Sementara calon lainnya, mulai dari Wagub Jabar saat ini, UU Ruzhanul Ulum, Cellica Nurrachadiana, Desy Ratnasari, Ahmad Syaikhu, Bima Arya, Nurul Arifin, Rieke Dyah Pitaloka, Ace Hasan Sadzily dan lain-lain, masih di bawah 5 persen.
Saat dikerucutkan menjadi enam calon, Ridwan Kamil 47,3 persen, Dedi Mulyadi 25,5 persen, Dede Yusuf 12,7 dan yang lainnya seperti Uu Ruzhanul Ulum, Ahmad Syaikhu, M. Farhan masih tetap di bawah 5 persen.
Sedangkan pada simulasi 10 calon tanpa Ridwan Kamil, posisi Dedi Mulyadi melesat ke 38,0 persen, disusul Dede Yusuf menjadi 22,7 persen, Uu Ruzhanul Ulum 6,7 persen, Desy Ratnasari 5,8 persen, Ahmad Syaikhu 3,5 persen dan Attalia Kamil 1,8 persen.
“Dari simulasi tanpa Ridwan Kamil terlihat jelas bahwa Kang Dedi Mulyadi yang paling banyak menerima berkah limpahan suara,” kata Toto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022