Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengakui belum bisa mendistribusikan air bersih bagi seluruh warga setempat, terutama yang berada di daerah timur dan barat.

"Saya meminta kepada Pansus VII DPRD Jabar, untuk membantu memikirkan dan memberi solusi bagaimana distribusi air di Kabupaten Cirebon," kata Bupati Cirebon Imron di Cirebon, Rabu, saat menerima kunjungan Pansus VII DPRD Jabar.

Imron mengatakan saat ini air bersih sangat diperlukan semua pihak, termasuk warga masyarakat Kabupaten Cirebon, akan tetapi mata air di daerah itu tidak ada.

Sehingga kebanyakan orang-orang di Kabupaten Cirebon tetap mempergunakan air bersih dari Kabupaten Kuningan.

Selain itu masalah yang dihadapi sekarang, harganya sudah naik 100 persen, dan ini harus menjadi perhatian bersama, apalagi distribusi juga belum merata untuk warga Kabupaten Cirebon.

"Kuningan itu tidak lagi menaikkan harga, tapi sudah mengubah harga. Ini yang harus kita sikapi bersama," ujarnya.

Meskipun demikian sampai saat ini pasokan air bersih memang masih mengandalkan pembelian dari Kuningan. Untuk itu, Imron menilai dengan adanya waduk Jatigede bisa membantu pasokan air, khususnya untuk Cirebon barat dan tengah.
Sedangkan untuk wilayah Cirebon timur, masih belum bisa dialiri air bersih yang disediakan oleh pemerintah, karena sumber mata airnya tidak ada. Sehingga warga yang berada di daerah itu masih mengandalkan air tanah.

Sementara Direktur PDAM Tirta Jati Cirebon Suharyadi mengakui distribusi air bersih memang merupakan program pemerintah yang tergabung dalam program Spam regional Jabar. Sedangkan progres dari hulu sudah dipersiapkan, tinggal progres hilirnya saja, yaitu PDAM kota dan kabupaten Cirebon.

"Kabupaten Cirebon sangat mendukung program SPAM regional ini dan sudah membebaskan lahan. Ini sekaligus mendukung program waduk Jatigede. Asal tahu saja, Kabupaten Cirebon ini sangat minim sumber air," katanya.

Untuk itu ia berharap SPAM regional ini bisa menjadi program andalan untuk bisa menyuplai air masyarakat di Kabupaten Cirebon. Meskipun begitu, pihaknya sudah mendistribusikan, baik dengan sistem mata air maupun pengolahan.

"Program SPAM mata air Jatigede kalau mau dioperasikan, kami ini sudah siap. Pengembangan di Kabupaten Cirebon sudah disiapkan. Intinya, SPAM regional mampu melayani kebutuhan air bersih masyarakat di Kabupaten Cirebon," tuturnya.

Ketua Pansus VII DPRD Jabar Nina Nurhayati menyambut baik program SPAM regional tersebut. Dia sepakat, memang kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kabupaten Cirebon harus lebih baik lagi.

Terkait keluhan mahalnya harga air di Kabupaten Kuningan untuk distribusi Kabupaten Cirebon, Nina mengaku siap membantu memfasilitasi supaya ada kesesuaian harga.

"Tadi ada keluhan bupati, supaya Kabupaten Kuningan tidak terlalu mahal menjual airnya. Nanti kita fasilitasi supaya ada kesesuaian dan kesepakatan harganya," katanya.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022