Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat tingkat keterisian tempat tidur pasien positif COVID-19 di RSUD Cianjur dan tiga rumah sakit lainnya masih rendah karena sebagian besar kasusnya tanpa gejala, sehingga isolasi dapat dilakukan di rumah atau vila khusus.
Kepala Dinkes Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy di Cianjur Senin, mengatakan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Cianjur, baru 25 tempat tidur dari 500 tempat tidur yang disediakan di empat rumah sakit seperti RSUD Cianjur, Cimacan, RSDH dan Pagelaran.
Baca juga: Pemkab Cianjur minta Camat data pelaku UMKM di wilayahnya
"Untuk tingkat keterisian di tempat tidur di rumah sakit masih rendah, meski tingkat penularan mengalami peningkatan, namun sebagian besar tanpa gejala, sehingga cukup menjalani isolasi di rumah masing-masing di bawah pengawasan tenaga medis dari puskesmas," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus positif di Cianjur, pihaknya tetap melakukan berbagai upaya termasuk vaksinasi untuk berbagai kalangan mulai dari anak usia dini, lansia dan umum, sebagai upaya meningkatkan kekebalan kelompok di Cianjur.
Humas RSUD Cianjur, Asep Hilman, mengatakan saat ini tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut baru 25 orang, 15 orang pasien diantaranya sudah dipastikan negatif setelah dilakukan tiga kali pemeriksaan dan segera dipulangkan.
Puluhan pasien positif yang menjalani isolasi di RSUD Cianjur, rata-rata mengalami gejala ringan hingga gejala berat. "Semua pasien yang di isolasi ini, mengalami gejala, sehingga harus di isolasi di rumah sakit untuk mendapatkan penunjang kesehatan," katanya.
Baca juga: Bulog Cianjur siap bantu operasi pasar minyak goreng murah
Sedangkan orang tanpa gejala (OTG) yang terpapar COVID-19, dianjurkan menjalani Isolasi di vila khusus atau secara mandiri di rumahnya masing-masing di bawah pengawasan tenaga kesehatan dari masing-masing puskesmas.
"Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat tidur pasien positif di rumah sakit, petugas terlebih dahulu melakukan tes, terhadap pasien dengan gejala atau tidak. Kami juga sudah menyiapkan ruangan isolasi di HCU dan ICU untuk pasien COVID-19 yang memang membutuhkan alat khusus secara intensif," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kepala Dinkes Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy di Cianjur Senin, mengatakan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Cianjur, baru 25 tempat tidur dari 500 tempat tidur yang disediakan di empat rumah sakit seperti RSUD Cianjur, Cimacan, RSDH dan Pagelaran.
Baca juga: Pemkab Cianjur minta Camat data pelaku UMKM di wilayahnya
"Untuk tingkat keterisian di tempat tidur di rumah sakit masih rendah, meski tingkat penularan mengalami peningkatan, namun sebagian besar tanpa gejala, sehingga cukup menjalani isolasi di rumah masing-masing di bawah pengawasan tenaga medis dari puskesmas," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus positif di Cianjur, pihaknya tetap melakukan berbagai upaya termasuk vaksinasi untuk berbagai kalangan mulai dari anak usia dini, lansia dan umum, sebagai upaya meningkatkan kekebalan kelompok di Cianjur.
Humas RSUD Cianjur, Asep Hilman, mengatakan saat ini tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut baru 25 orang, 15 orang pasien diantaranya sudah dipastikan negatif setelah dilakukan tiga kali pemeriksaan dan segera dipulangkan.
Puluhan pasien positif yang menjalani isolasi di RSUD Cianjur, rata-rata mengalami gejala ringan hingga gejala berat. "Semua pasien yang di isolasi ini, mengalami gejala, sehingga harus di isolasi di rumah sakit untuk mendapatkan penunjang kesehatan," katanya.
Baca juga: Bulog Cianjur siap bantu operasi pasar minyak goreng murah
Sedangkan orang tanpa gejala (OTG) yang terpapar COVID-19, dianjurkan menjalani Isolasi di vila khusus atau secara mandiri di rumahnya masing-masing di bawah pengawasan tenaga kesehatan dari masing-masing puskesmas.
"Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat tidur pasien positif di rumah sakit, petugas terlebih dahulu melakukan tes, terhadap pasien dengan gejala atau tidak. Kami juga sudah menyiapkan ruangan isolasi di HCU dan ICU untuk pasien COVID-19 yang memang membutuhkan alat khusus secara intensif," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022