ANTARAJAWABARAT.com,16/1 - Masyarakat nelayan sepanjang pantai Kabupaten Garut, Jawa Barat, mempertanyakan rencana bantuan beras dari pemerintah bagi nelayan pada musim paceklik atau tidak melakukan aktivitas melaut akibat cuaca buruk yang sudah berlangsung dua pekan kebelakang.

"Dalam situasi paceklik ini, kami mempertanyakan kapan bantuan beras dari pemerintah akan diberikan kepada masyarakat nelayan," kata Sekjen Himpunan Nelayan Se-Indonesia (HNSI) Kabupaten Garut, Lukman saat dihubungi wartawan, Senin.

Dampak nelayan tidak bisa melaut, menurut dia membuat nelayan tidak mendapatkan penghasilan untuk menghidupi kebutuhan keluarganya masing-masing.

Ia berharap bantuan dari pemerintah khusus para nelayan berupa beras yang biasanya dibagikan setiap tahun ketika nelayan tidak melaut dapat mengurangi beban kebutuhan hidup nelayan.

"Kita pernah ngobrol dengan DPRD Garut bahwa ada beras dari pemerintah pusat melalui kementerian sosial untuk nelayan Garut tapi sampai saat ini belum ada kejelasannya," jelas Lukman.

Ia mendesak DPRD agar Pemerintah Kabupaten Garut mempertanyakan kepada pemerintah pusat tentang penyaluran bantuan beras bagi nelayan di Garut.

Apabila bantuan dari pemerintah tidak segera direalisasikan, ia khawatir kejadian beberapa tahun yang lalu banyak nelayan terpaksa menjual segala perabotan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Jangan sampai derita dulu terjadi lagi, seperti menjual perabotan rumah, menjual televisi, barang dapur, pemerintah harus dapat mengantisipasinya," harap Lukman.

Ia mengharapkan bantuan beras tersebut dapat memenuhi sesuai
jumlah masyarakat nelayan sebanyak 5 ribu Kepala Keluarga (KK) masing-masing mendapatkan 15 kg beras seperti jumlah bantuan tahun sebelumnya.

Namun bantuan beras tersebut, katanya sesuai hasil musyawarah bersama dibagikan tidak seluruhnya kepada nelayan melainkan masyarakat kurang mampu juga mendapatkan bantuan beras.

"Kita sebenarnya mendapatkan beras dibagikan juga kepada masyarakat bukan nelayan yang sangat memerlukan bantuan seperti janda tua, cara ini kami lakukan untuk saling berbagi," kata Lukman.

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012