ANTARAJAWABARAT.com,16/1 - Memasuki musim penghujan hasil tangkapan cumi-cumi di sejumlah tempat pelelangan ikan Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meningkat dibandingkan kemarau.

"Hasil tangkapan cumi-cumi meningkat kini bisa mencapai dua hingga tiga ton setiap hari pada musim hujan, padahal sebelumnya sekitar 500 kilogram,"kata Dedi Aryanto Ketua KUD Sri Mina Sari Tempat Pelelangan Ikan Glayem Indramayu kepada wartawan di Indramayu, Senin.

Ia menjelaskan, permintaan cumi-cumi dari berbagai daerah seperti Bandung, Jakarta, Tangerang, Bekasi, terus meningkat sehingga meski tangkapan harga cumi-cumi tetap tinggi, kini harganya diatas Rp 30 ribu per kilogram untuk kualitas baik.

"Cumi-cumi kualitas sedang untuk konsumsi pasar lokal harganya sekitar Rp25 ribu per kilogram, diperkirakan harganya akan tetap bertahan bahkan cenderung naik, meski persediaan melimpah,"katanya.

Menurut dia, musim hujan nelayan lokal yang menangkap cumi-cumi cukup diuntungkan karena hasil tangkapan mereka stabil sedangkan harga jual bertahan diharga tinggi, berbeda dengan jenis ikan lainnya jika persediaan melimpah harga anjlok.

Kosumen cumi-cumi bervariasi mulai dari sejumlah pedagang ikan bakar hingga perajin cumi-cumi kering permintaannya cukup tinggi, kata dia, diperkirakan rasa gurih serta pengolahan sajian mudah cumi-cumi tersebut diminati pembeli.

Sementara itu Ruyanto salah seorang nelayan setempat mengaku, hasil tangkapan nelayan Indramayu terutama cumi-cumi memasuki musim hujan mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnnya kini pendaratan cumi-cumi bisa mencapai tiga ton setiap hari.

Ia menjelaskan, hasil tangkapan cumi-cumi diminati konsumen sehingga permintaannya terus meningkat, sehingga harga cumi-cumi tetap bertahan diharga tinggi kini dijual sekitar Rp30 ribu per kilogram di Tempat Pelelangan Ikan, diperkirakan untuk pasar ikan mecapai Rp35 ribu per kilogram.

Bang Jaya salah seorang pedagang ikan di pasar Indramayu mengaku, permintaan cumi-cumi segar hasil tangkapan nelayan tetap tinggi karena diminati konsumen sehingga harganya mampu bertahan meski persediaan melimpah.

Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012