Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut, Jawa Barat menutup kawasan Alun-alun di ibu kota Kabupaten itu guna mencegah terjadinya kerumunan orang yang khawatir mempercepat penularan COVID-19 di tengah peningkatan kasus virus tersebut.
"Ya betul dilakukan penutupan Alun-alun Garut dari hari kemarin," kata Humas Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut Yeni Yunita di Garut, Senin.
Baca juga: Pemkab Garut tambah dana Rp16,8 miliar untuk bangun tribun Stadion RAA Adiwijaya
Ia menuturkan, kawasan Alun-alun Garut yang berada di pusat perkotaan itu selalu ramai dikunjungi masyarakat sejak diresmikan pada akhir Januari 2022.
Kerumunan orang dalam satu kawasan itu, kata dia, akhirnya dibubarkan langsung oleh petugas gabungan dan juga unsur pimpinan daerah, kemudian ditutup untuk umum.
"Pasca-peresmian Alun-alun banyak dikunjungi dan banyak kerumunan," katanya.
Ia menyampaikan, perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Garut saat ini sudah terjadi peningkatan, sehingga menjadi perhatian pemerintah untuk mencegah dan memutus penularan virus tersebut.
Jika kawasan Alun-alun yang selalu ramai dan terjadi kerumunan orang, Yeni khawatir terjadi penularan wabah COVID-19 dan kasusnya terus meningkat tidak terkendali.
"Perkembangan Garut pun mengalami kenaikan, dikhawatirkan dari kerumunan itu COVID-19 semakin meningkat," katanya.
Baca juga: Garut sulit cari penyuplai untuk pasar murah minyak goreng
Terkait batas waktu penutupannya, Yeni mengatakan belum dapat ditentukan, yang jelas jajarannya berupaya untuk mencegah kerumunan untuk memutus penularan kasus COVID-19.
"Penutupan itu dilakukan dalam jangka waktu belum bisa ditentukan," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Ya betul dilakukan penutupan Alun-alun Garut dari hari kemarin," kata Humas Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut Yeni Yunita di Garut, Senin.
Baca juga: Pemkab Garut tambah dana Rp16,8 miliar untuk bangun tribun Stadion RAA Adiwijaya
Ia menuturkan, kawasan Alun-alun Garut yang berada di pusat perkotaan itu selalu ramai dikunjungi masyarakat sejak diresmikan pada akhir Januari 2022.
Kerumunan orang dalam satu kawasan itu, kata dia, akhirnya dibubarkan langsung oleh petugas gabungan dan juga unsur pimpinan daerah, kemudian ditutup untuk umum.
"Pasca-peresmian Alun-alun banyak dikunjungi dan banyak kerumunan," katanya.
Ia menyampaikan, perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Garut saat ini sudah terjadi peningkatan, sehingga menjadi perhatian pemerintah untuk mencegah dan memutus penularan virus tersebut.
Jika kawasan Alun-alun yang selalu ramai dan terjadi kerumunan orang, Yeni khawatir terjadi penularan wabah COVID-19 dan kasusnya terus meningkat tidak terkendali.
"Perkembangan Garut pun mengalami kenaikan, dikhawatirkan dari kerumunan itu COVID-19 semakin meningkat," katanya.
Baca juga: Garut sulit cari penyuplai untuk pasar murah minyak goreng
Terkait batas waktu penutupannya, Yeni mengatakan belum dapat ditentukan, yang jelas jajarannya berupaya untuk mencegah kerumunan untuk memutus penularan kasus COVID-19.
"Penutupan itu dilakukan dalam jangka waktu belum bisa ditentukan," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022