Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Cianjur, Jawa Barat, menilai masih mahalnya harga minyak goreng di pasaran karena pedagang masih menyimpan stok lama, sehingga sejumlah program akan dilakukan untuk menekan harga tersebut.

"Karena pedagang masih banyak menyimpan stok lama yang harganya masih tinggi, menjadi penyebab harga minyak goreng di pasar tradisional masih di angka Rp20.000 per liter," kata Kepala Diskoperindag Cianjur, Tohari Sastra saat dihubungi Kamis.

Untuk menekan harga tersebut, selain melakukan operasi pasar bersama Bulog Cianjur, pemerintah daerah akan menjalin kerjasama dengan produsen minyak goreng dengan menggelar bazar murah setiap akhir pekan di sejumlah titik di Cianjur.

"Seperti beberapa waktu lalu, kami bersama kementerian BUMN menggelar bazar minyak goreng murah, pekan ini kita akan menggelar kegiatan yang sama untuk menekan tingginya harga minyak goreng di pasaran," katanya.

Bahkan tambah dia, pihaknya akan melakukan sidak ke sejumlah pusat perbelanjaan dan swalayan yang ada di Cianjur, untuk memastikan ketersediaan stok minyak goreng yang disebut mengalami kekosongan sejak beberapa hari terakhir. "Kita akan pastikan kalau mereka memiliki stok, namun tidak dipajang, akan mendapat sanksi," katanya.

Sedangkan stok minyak goreng murah, terutama di toko swalayan yang ada di Cianjur, mengalami kelangkaan, bahkan beberapa orang warga terpaksa berburu minyak goreng murah dengan mendatangi setiap toko swalayan yang ada dengan harapan mendapatkan stok.
"Sudah satu pekan ini, minyak goreng di sejumlah toko swalayan langganan kami, kekosongan stok. Sehingga kami terpaksa keliling untuk mencari karena di pasar tradisional, harga minyak goreng masih di angka Rp20.000 per liter, sedangkan di swalayan sudah Rp14.000 per liter," kata Nana Regina warga kelurahan Pamoyanan.

Hal tersebut, dibenarkan seorang karyawan toko swalayan, Suci (20), mengatakan stok minyak goreng di swalayan tempatnya bekerja sudah mengalami kekosongan sejak beberapa hari terakhir, akibat banyaknya pembeli terutama kalangan ibu rumah tangga.

"Biasanya stok per hari sekitar lima karton isi 10 liter, namun sudah beberapa hari ini, kosong dan stok tidak datang sejak beberapa hari terakhir. Kalau ada, paling hanya bertahan selama beberapa jam karena banyak dicari ibu rumah tangga," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022