![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://jabar.antaranews.com/berita/35470/musikal-lutung-kasarung-siap-digelar&media=https://img.antaranews.com/cache/1200x800/no-image.jpg&description="MUSIKAL LUTUNG KASARUNG" SIAP DIGELAR){kind=link}
ANTARAJAWABARAT.com, 27/12 - Pergelaran perdana musikal terbesar di Jawa Barat "Musikal Lutung Kasarung", yang sutradarai aktor senior Indonesia Didi Petet , akan digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, mulai Selasa malam.
Setelah melewati masa persiapan dan latihan selama kurang lebih enam bulan, akhirnya pertunjukan yang dijanjikan akan menyamai pertunjukan teater "Broadway" ini siap menyapa masyarakat Bandung dan Jawa Barat.
Musikal Lutung Kasarung yang digagas oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf dan Iman Taufik ini melibatkan sejumlah seniman kawakan di Tanah Air.
Di antaranya, Didi Petet sebagai sutradara, Eddy D Iskandar dan Getar Jagat Raya sebagai penulis naskah, Ismen Ruchimat dan Iman Lukman"Sambasunda" sebagai penata musik, Ayo Sunaryo dan Asep Nugraha sebagai penata tari, Dede Siwanto dan Kania Roesli sebagai penata kostum.
Seperti konsep kebanyakan teater musikal, pertunjukan ini akan menyuguhkan kebolehan akting dari 150 pendukung yang dipadukan dengan gerak tari dan nyanyian. Dalam Musikal Lutung Kasarung (MLK) akan ada penampilan dari artis Laudya Chintya Bella dan kekasihnya, Chicco Jerikho.
Lutung Kasarung merupakan legenda masyarakat Sunda yang mengisahkan tentang perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke bumi dengan wujud seekor lutung.
Perjalanannya tersebut menjadi sebuah pertemuan dengan seorang putri Sunda bernama Putri Purbasari Ayuwangi yang dibuang oleh sang kakak Putri Purbararang hanya demi memperebutkan tahta kerajaan.
Didi Petet, sang sutradara menuturkan akan menyisipkan sejumlah "bobodoran" atau lelucon khas Sunda dalam MLK.
Meski latar kisah ini berasal dari tanah Sunda, namun pihak penggarap musik, kostum, dan naskah tetap akan menyuguhkan pertunjukan yang bisa dinikmati penonton dengan berbagai latar belakang.
Salah satu caranya adalah dengan menampilkan musik yang dengan sedikit paduan pop, sedangkan dari segi kostum dibuat dengan paduan gaya etnik dan modern, sehingga menimbulkan kesan etnik futuristik.
Penonton bisa menyaksikan MLK dengan membeli tiket mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp650 ribu.
Namun, sejauh ini pihak penyelenggara melaporkan tiket untuk pertunjukan perdana telah habis terjual.
Meski demikian, masyarakat tidak perlu khawatir karena MLK akan hadir hingga 1 Januari 2012. Bahkan, di malam pergantian tahun, pihak penyelenggara sudah mempersiapkan pertunjukan khusus yang lebih istimewa.
Achie
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Setelah melewati masa persiapan dan latihan selama kurang lebih enam bulan, akhirnya pertunjukan yang dijanjikan akan menyamai pertunjukan teater "Broadway" ini siap menyapa masyarakat Bandung dan Jawa Barat.
Musikal Lutung Kasarung yang digagas oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf dan Iman Taufik ini melibatkan sejumlah seniman kawakan di Tanah Air.
Di antaranya, Didi Petet sebagai sutradara, Eddy D Iskandar dan Getar Jagat Raya sebagai penulis naskah, Ismen Ruchimat dan Iman Lukman"Sambasunda" sebagai penata musik, Ayo Sunaryo dan Asep Nugraha sebagai penata tari, Dede Siwanto dan Kania Roesli sebagai penata kostum.
Seperti konsep kebanyakan teater musikal, pertunjukan ini akan menyuguhkan kebolehan akting dari 150 pendukung yang dipadukan dengan gerak tari dan nyanyian. Dalam Musikal Lutung Kasarung (MLK) akan ada penampilan dari artis Laudya Chintya Bella dan kekasihnya, Chicco Jerikho.
Lutung Kasarung merupakan legenda masyarakat Sunda yang mengisahkan tentang perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke bumi dengan wujud seekor lutung.
Perjalanannya tersebut menjadi sebuah pertemuan dengan seorang putri Sunda bernama Putri Purbasari Ayuwangi yang dibuang oleh sang kakak Putri Purbararang hanya demi memperebutkan tahta kerajaan.
Didi Petet, sang sutradara menuturkan akan menyisipkan sejumlah "bobodoran" atau lelucon khas Sunda dalam MLK.
Meski latar kisah ini berasal dari tanah Sunda, namun pihak penggarap musik, kostum, dan naskah tetap akan menyuguhkan pertunjukan yang bisa dinikmati penonton dengan berbagai latar belakang.
Salah satu caranya adalah dengan menampilkan musik yang dengan sedikit paduan pop, sedangkan dari segi kostum dibuat dengan paduan gaya etnik dan modern, sehingga menimbulkan kesan etnik futuristik.
Penonton bisa menyaksikan MLK dengan membeli tiket mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp650 ribu.
Namun, sejauh ini pihak penyelenggara melaporkan tiket untuk pertunjukan perdana telah habis terjual.
Meski demikian, masyarakat tidak perlu khawatir karena MLK akan hadir hingga 1 Januari 2012. Bahkan, di malam pergantian tahun, pihak penyelenggara sudah mempersiapkan pertunjukan khusus yang lebih istimewa.
Achie
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011