Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Garut mencatat setiap hari menemukan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga saat ini terdapat 64 kasus per 31 Januari 2022.
"Sekarang ini yang berhubungan dengan COVID-19 kita ada kenaikan, positifnya ada kenaikan," kata Bupati Garut Rudy Gunawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut terjadi sejak beberapa hari berdasarkan hasil pemeriksaan tes usap di lapangan sehingga kenaikan itu menjadi perhatian khusus pemerintah daerah.
Baca juga: 7 titik galian C di Bungbulang Garut ditutup karena ilegal
Kasus baru COVID-19, kata dia, ada yang ditemukan di sejumlah sekolah, sehingga menjadi perhatian untuk segera dilakukan kajian untuk memutuskan dihentikan atau tetap dilanjutkan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Apakah kalau sekolah yang terkonfirmasinya banyak itu di PTM-nya dihentikan dulu atau tidak," katanya.
Ia menyampaikan, Pemkab Garut juga sedang melakukan langkah antisipasi terhadap ancaman wabah COVID-19 varian baru Omicron yang selama ini sudah ditemukan di Indonesia.
Kasus Omicron di Garut, kata dia, berdasarkan laporan di lapangan tidak ada, meski begitu tetap waspada dan melakukan langkah cepat dan tepat apabila ada warga Garut tertular Omicron.
"Kalau ada ini (gejala) itu isolasi mandiri, tapi kalau memungkinkan, kalau tidak memungkinkan dipisahkan," katanya.
Baca juga: Pemuda yang tersesat saat mendaki Gunung Haruman Garut berhasil pulang selamat
Laporan dari Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut sampai Senin sore berdasarkan hasil tes usap PCR terdapat 1 kasus positif, sementara hasil pemeriksaan tes cepat antigen sebanyak tujuh kasus, dalam sehari ditemukan ada delapan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
Terkait jumlah kasus aktif positif COVID-19 di Garut sebanyak 47 orang menjalani isolasi mandiri, 17 orang menjalani perawatan di rumah sakit. Secara keseluruhan total kasus COVID-19 sebanyak 24.865 kasus, dari total itu sebanyak 23.628 kasus dinyatakan sembuh, dan 1.173 kasus meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Sekarang ini yang berhubungan dengan COVID-19 kita ada kenaikan, positifnya ada kenaikan," kata Bupati Garut Rudy Gunawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut terjadi sejak beberapa hari berdasarkan hasil pemeriksaan tes usap di lapangan sehingga kenaikan itu menjadi perhatian khusus pemerintah daerah.
Baca juga: 7 titik galian C di Bungbulang Garut ditutup karena ilegal
Kasus baru COVID-19, kata dia, ada yang ditemukan di sejumlah sekolah, sehingga menjadi perhatian untuk segera dilakukan kajian untuk memutuskan dihentikan atau tetap dilanjutkan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Apakah kalau sekolah yang terkonfirmasinya banyak itu di PTM-nya dihentikan dulu atau tidak," katanya.
Ia menyampaikan, Pemkab Garut juga sedang melakukan langkah antisipasi terhadap ancaman wabah COVID-19 varian baru Omicron yang selama ini sudah ditemukan di Indonesia.
Kasus Omicron di Garut, kata dia, berdasarkan laporan di lapangan tidak ada, meski begitu tetap waspada dan melakukan langkah cepat dan tepat apabila ada warga Garut tertular Omicron.
"Kalau ada ini (gejala) itu isolasi mandiri, tapi kalau memungkinkan, kalau tidak memungkinkan dipisahkan," katanya.
Baca juga: Pemuda yang tersesat saat mendaki Gunung Haruman Garut berhasil pulang selamat
Laporan dari Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut sampai Senin sore berdasarkan hasil tes usap PCR terdapat 1 kasus positif, sementara hasil pemeriksaan tes cepat antigen sebanyak tujuh kasus, dalam sehari ditemukan ada delapan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
Terkait jumlah kasus aktif positif COVID-19 di Garut sebanyak 47 orang menjalani isolasi mandiri, 17 orang menjalani perawatan di rumah sakit. Secara keseluruhan total kasus COVID-19 sebanyak 24.865 kasus, dari total itu sebanyak 23.628 kasus dinyatakan sembuh, dan 1.173 kasus meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022