Enam orang warga di Cianjur, Jawa Barat, terpapar COVID-19, setelah dilakukan tes usap dan cepat, sehingga menjalani isolasi di vila Bumi Ciherang, namun dinas terkait belum dapat memastikan varian jenis Omicron atau bukan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Cianjur, Yusman Faisal di Cianjur, Senin, mengatakan dari enam orang tersebut, tiga orang diantaranya Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Cianjur, diketahui positif COVID-19, saat hendak melakukan tes cepat antigen.
Baca juga: Hasil audit Komnas KIPI, siswa Cianjur meninggal karena infeksi otak
"Ketiganya hendak melakukan perjalanan dinas ke luar kota, saat melakukan tes cepat antigen keluar hasil positif COVID-19, sehingga langsung dilakukan isolasi mandiri, sambil menunggu hasil apakah jenis Omicron atau bukan," katanya.
Mengetahui ketiganya terpapar, pihaknya langsung melakukan pengecekan terhadap keluarga dan didapati tiga orang dari anggota keluarga terkonfirmasi positif, sehingga langsung disarankan untuk menjalani isolasi di vila khusus, sebagai upaya pencegahan.
Sehingga total warga yang diisolasi menjadi enam orang, namun pihaknya belum mengetahui pasti dari mana ASN tersebut terpapar COVID-19, namun pihaknya sudah mengambil sampel untuk dicek ke labkesda Provinsi Jabar.
"Kita belum telusuri sampai ke sana, tapi sudah dikirim sampel nya ke Labkesda untuk memastikan apakah varian Omicron atau bukan," katanya.
Baca juga: Dinas Kesehatan Cianjur catat 3 kasus KIPI berat selama pelaksanaan vaksinasi COVID-19
Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan tiga orang ASN yang terpapar COVID-19 merupakan pejabat eselon II dari dua dinas, namun pihaknya masih menunggu hasil dari Labkesda apakah jenis Omicron atau bukan.
Meski belum bisa dipastikan, pihaknya tetap mengimbau pegawai di dinas terkait, untuk tetap menerapkan prokes dan rutin memeriksakan kesehatan diri, keluarga dan warga sekitar, sebagai upaya penanganan cepat, sehingga tidak terjadi lonjakan kasus.
"Kami belum tahu apakah Omicron atau bukan, sedangkan untuk rencana menerapkan bekerja di rumah atau work from home, kami masih mempertimbangkan, namun antisipasi tetap ditingkatkan dengan menerapkan prokes ketat dan tetap menggunakan alat pelindung diri," katanya.
Baca juga: Ketua RT dan RW di Cianjur diminta data warga yang pulang dari luar negeri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Sekretaris Dinas Kesehatan Cianjur, Yusman Faisal di Cianjur, Senin, mengatakan dari enam orang tersebut, tiga orang diantaranya Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Cianjur, diketahui positif COVID-19, saat hendak melakukan tes cepat antigen.
Baca juga: Hasil audit Komnas KIPI, siswa Cianjur meninggal karena infeksi otak
"Ketiganya hendak melakukan perjalanan dinas ke luar kota, saat melakukan tes cepat antigen keluar hasil positif COVID-19, sehingga langsung dilakukan isolasi mandiri, sambil menunggu hasil apakah jenis Omicron atau bukan," katanya.
Mengetahui ketiganya terpapar, pihaknya langsung melakukan pengecekan terhadap keluarga dan didapati tiga orang dari anggota keluarga terkonfirmasi positif, sehingga langsung disarankan untuk menjalani isolasi di vila khusus, sebagai upaya pencegahan.
Sehingga total warga yang diisolasi menjadi enam orang, namun pihaknya belum mengetahui pasti dari mana ASN tersebut terpapar COVID-19, namun pihaknya sudah mengambil sampel untuk dicek ke labkesda Provinsi Jabar.
"Kita belum telusuri sampai ke sana, tapi sudah dikirim sampel nya ke Labkesda untuk memastikan apakah varian Omicron atau bukan," katanya.
Baca juga: Dinas Kesehatan Cianjur catat 3 kasus KIPI berat selama pelaksanaan vaksinasi COVID-19
Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan tiga orang ASN yang terpapar COVID-19 merupakan pejabat eselon II dari dua dinas, namun pihaknya masih menunggu hasil dari Labkesda apakah jenis Omicron atau bukan.
Meski belum bisa dipastikan, pihaknya tetap mengimbau pegawai di dinas terkait, untuk tetap menerapkan prokes dan rutin memeriksakan kesehatan diri, keluarga dan warga sekitar, sebagai upaya penanganan cepat, sehingga tidak terjadi lonjakan kasus.
"Kami belum tahu apakah Omicron atau bukan, sedangkan untuk rencana menerapkan bekerja di rumah atau work from home, kami masih mempertimbangkan, namun antisipasi tetap ditingkatkan dengan menerapkan prokes ketat dan tetap menggunakan alat pelindung diri," katanya.
Baca juga: Ketua RT dan RW di Cianjur diminta data warga yang pulang dari luar negeri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022