Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menyatakan sebanyak 725 anggota Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) diamankan akibat aksi berujung bentrokan di depan Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis.
Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan ratusan orang itu diamankan dan digiring ke halaman Polda Jawa Barat. Ratusan orang itu diduga melakukan perusakan fasilitas Polda Jawa Barat.
"Tindakan yang dilakukan Polri ini untuk menjaga kewibawaan kepolisian sebagai institusi negara," kata Ibrahim.
Tindakan tersebut merusakkan gerbang pintu, sejumlah pagar patah, lampu pagar rusak, dan taman di depan Polda Jawa Barat rusak.
Menurutnya, saat kejadian, ratusan anggota ormas itu berupaya masuk ke komplek Polda Jawa Barat. Namun aparat dikerahkan untuk melakukan pengamanan terhadap aksi tersebut sehingga terjadi sejumlah pelemparan batu kepada petugas. Meski begitu, dia memastikan tidak ada korban akibat insiden tersebut.
Selain itu, polisi mengamankan sejumlah senjata tajam yang diduga milik para anggota ormas tersebut.
"Setelah dilakukan penggeledahan, ditemukan enam senjata tajam, namun kendaraan yang diamankan milik para anggota tersebut belum digeledah," kata Ibrahim.
Ibrahim mengatakan polisi turut mengamankan sebanyak 278 kendaraan milik para anggota ormas. Sebanyak 193 di antaranya merupakan kendaraan roda dua dan 85 kendaraan roda empat.
"Sebagian di antaranya telah dicek, ditemukan 76 kendaraan yang memiliki data yang tidak sesuai," kata dia.
Dia memastikan situasi saat ini telah terkendali usai adanya aksi berujung kericuhan oleh ratusan anggota GMBI tersebut. Polisi melakukan pencarian terhadap aktor intelektual di balik aksi tersebut.
Aksi ormas GMBI tersebut dilakukan sejak Kamis pagi dengan menutupi sebagian Jalan Soekarno-Hatta di depan Polda Jawa Barat. Akibatnya aksi tersebut menyebabkan kemacetan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022