ANTARAJAWABARAT.com, 14/12 - Proyek pembangunan Gedung Baru DPRD Jawa Barat dilakukan melalui proses lelang yang dapat diakses di situs LPSE Jabar.

Berdasarkan data dari situs LPSE Jabar, Selasa malam, proses pembangunan gedung bernilai ratusan miliar itu telah dimulai sejak 2011.

Pada tahun 2011 ini dana yang turun telah mencapai Rp 92.084.365.000 dan jumlah itu terdiri dari jasa konsultasi senilai Rp1.398.365.000 kemudian pekerjaan konstruksi Rp90.686.000.000.

Jumlah anggaran untuk pembangunan tersebut akan terus bertambah karena di tahun 2012 ada anggaran tambahan untuk pembangunan gedung dewan sehingga total keseluruhan bisa lebih dari Rp100 miliar.

Adapun pemenang lelang jasa konsultasi dan manajemen konstruksi pembangunan Gedung Baru DPRD Jawa Barat itu adalah PT Ciriajasa Cipta Mandiri yang beralamat di Jalan Kerinci IX Nomor 14 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

PT Ciriajasa Cipta Mandiri ini berhasil menyisihkan 17 peserta lelang dengan penawaran terendah Rp1.398.365.000 dari nilai pau Rp1.572.348.485.

Pada lelang jasa konsultasi konstruksi itu, walaupun ada 17 peserta lelang namun secara teknis hanya diikuti lima peserta saat kualifikasi (termasuk pemenang lelang).

Sebanyak 12 peserta lainnya gugur dengan berbagai alasan seperti tidak memasukkan dokumen penawaran, tidak menghadiri pembuktian kualifikasi, jangka waktu pelaksanaan yang melebihi target dan tidak punya pengalaman serta tenaga ahli.

Sedangkan untuk lelang pembangunan Gedung DPRD Provinsi Jabar pemenangnya adalah PT Himindo Citra Mandiri yang beralamat di Jalan Raya Meruya Selatan Nomor 15 Jakarta Barat.

PT Himindo Citra Mandiri ini bisa memberi penawaran terendah kedua dari 28 peserta lelang senilai Rp90.686.000.000 dari nilai pagu Rp95.443.000.000.

Pada lelang tersebut, hanya ada lima perusahaan yang lolos kualifikasi administrasi dan teknis sehingga bisa memberi penawaran.

Projek pembangunan Gedung DPRD Jabar semestinya sudah mulai berjalan di tahun 2011 seiring dengan cairnya anggaran konsultasi dan pembangunan senilai total Rp92 miliar lebih.

Akan tetapi, berdasarkan pantauan di lapangan, tidak ada aktivitas pembangunan di lahan tersebut kemudian tidak ada juga pematokan di lokasi tersebut.

ajat

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011