ANTARAJAWABARAT.com,8/12 - Perajin telur asin organik di kawasan pantai utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, membantu pendistribusian telur bebek hasil peternak tradisional setempat dalam memudahkan mereka memasarkan produksi hingga ke wilayah lain.
Seorang peternak di Indramayu Ahmad di Indramayu, Kamis, mengatakan sebelumnya peternak mengaku kesulitan menjual produksi telur karena hanya bandar telur bebek yang menampung hasil mereka.
Kini di Indramayu telah tersebar perajin telur asin organik dengan kualitas cukup baik dan mampu bersaing dengan produsen telur asin dari daerah lain.
Peternak bebek di Indramayu tetap mempertahankan pola ternak tradisional karena telur bebek yang dihasilkan mudah dijual juga dibutuhkan oleh perajin telur asin organik, berbeda dengan ternak cara kandang hasil telur bebeknya kurang diminati.
Rohman peternak bebek lain di Indramayu menuturkan, sejumlah peternak bebek di Pantura berkembang karena hasil telur bebek organik mudah dijual terutama oleh perajin telur asin organik yang memasok telur hingga ke Jakarta dan Bekasi.
Perkembangan ternak bebek di Pantura Indramayu semakin meningkat karena cukup potensial di dukung lahan pertanian luas untuk gembala meski saat kemarau mereka sulit mendapatkan lahan gembala tersebut namun pasokan pakan alami tetap melimpah.
Pola ternak bebek gembala menghasilkan kualitas telur bebek organik penjualannya cukup mudah karena banyak yang membutuhkan, namun produksi telur biasanya menurun saat kemarau sehingga dampaknya perajin telur asin organik mengurangi produksi mereka.
Bandori salah seorang perajin telur asin organik di Indramayu mengaku, memasuki musim kemarau pasokan telur bebek tradisional terhambat sehingga dirinya kesulitan meningkatkan produksinya padahal permintaan cukup tinggi.
Ia menambahkan, pasokan telur bebek organik dari peternak pantura Indramayu akan kembali normal dua hingga tiga pekan ke depan, sehingga produksi telur asin organik bisa ditingkatkan lagi, karena selama ini permintaan cukup tinggi terutama Jakarta, Bekasi, Tangerang, meski bersaing dengan telur asin lain.
Ia menyebutkan sejumlah peternak bebek tradisional pola ternak gembala saat musim kemarau dan awal musim hujan mengaku kesulitan mencari lahan karena awah di pantura Indramayu baru tanam, mereka harus menunggu hingga panen tiba.
Sementara itu Asep asal Subang salah seorang bandar telur bebek mengaku, musim kemarau pasokan telur bebek di pantura Indramayu dan Subang terhambat akibat peternak kesulitan lahan gembala karena pola ternak mereka masih tradisional.
Ia menambahkan, telur bebek dengan pola ternak gembala dan pemberian pakan alami hasil telurnya diminati konsumen terutama pembeli dari Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung karena rasa telur gurih juga mampu bertahan lama berbeda dengan telur biasa yang menggunakan pakan olahan pabrik sudah tercampur bahan kimia. ***5***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Seorang peternak di Indramayu Ahmad di Indramayu, Kamis, mengatakan sebelumnya peternak mengaku kesulitan menjual produksi telur karena hanya bandar telur bebek yang menampung hasil mereka.
Kini di Indramayu telah tersebar perajin telur asin organik dengan kualitas cukup baik dan mampu bersaing dengan produsen telur asin dari daerah lain.
Peternak bebek di Indramayu tetap mempertahankan pola ternak tradisional karena telur bebek yang dihasilkan mudah dijual juga dibutuhkan oleh perajin telur asin organik, berbeda dengan ternak cara kandang hasil telur bebeknya kurang diminati.
Rohman peternak bebek lain di Indramayu menuturkan, sejumlah peternak bebek di Pantura berkembang karena hasil telur bebek organik mudah dijual terutama oleh perajin telur asin organik yang memasok telur hingga ke Jakarta dan Bekasi.
Perkembangan ternak bebek di Pantura Indramayu semakin meningkat karena cukup potensial di dukung lahan pertanian luas untuk gembala meski saat kemarau mereka sulit mendapatkan lahan gembala tersebut namun pasokan pakan alami tetap melimpah.
Pola ternak bebek gembala menghasilkan kualitas telur bebek organik penjualannya cukup mudah karena banyak yang membutuhkan, namun produksi telur biasanya menurun saat kemarau sehingga dampaknya perajin telur asin organik mengurangi produksi mereka.
Bandori salah seorang perajin telur asin organik di Indramayu mengaku, memasuki musim kemarau pasokan telur bebek tradisional terhambat sehingga dirinya kesulitan meningkatkan produksinya padahal permintaan cukup tinggi.
Ia menambahkan, pasokan telur bebek organik dari peternak pantura Indramayu akan kembali normal dua hingga tiga pekan ke depan, sehingga produksi telur asin organik bisa ditingkatkan lagi, karena selama ini permintaan cukup tinggi terutama Jakarta, Bekasi, Tangerang, meski bersaing dengan telur asin lain.
Ia menyebutkan sejumlah peternak bebek tradisional pola ternak gembala saat musim kemarau dan awal musim hujan mengaku kesulitan mencari lahan karena awah di pantura Indramayu baru tanam, mereka harus menunggu hingga panen tiba.
Sementara itu Asep asal Subang salah seorang bandar telur bebek mengaku, musim kemarau pasokan telur bebek di pantura Indramayu dan Subang terhambat akibat peternak kesulitan lahan gembala karena pola ternak mereka masih tradisional.
Ia menambahkan, telur bebek dengan pola ternak gembala dan pemberian pakan alami hasil telurnya diminati konsumen terutama pembeli dari Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung karena rasa telur gurih juga mampu bertahan lama berbeda dengan telur biasa yang menggunakan pakan olahan pabrik sudah tercampur bahan kimia. ***5***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011