ANTARAJAWABARAT.com. 1/12 - Siswa SMK Negeri 1 Cimahi, Jawa Barat, sukses menyelesaikan garapan film mereka berjudul "Anak Singkong" yang merupakan potret nyata kehidupan warga Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan.

Salah satu dari tujuan pembuatan film tersebut menyampaikan pesan mengenai pentingnya kearifan lokal masyarakat kampung adat yang ada di Cimahi, kata sutradara film "Anak Singkong" Linda Lidiawati kepada wartawan saat acara rilis Film Anak Singkong di Aula SMKN 1 Cimahi, Cimahi, Kamis.
"Film ini berdurasi 24 menit ini dibagi dalam dua episode yang masing-masing mengambil judul Nasi dan Beras Singkong dan harmoni Desaku," ujar Linda.

Film ini dibuat oleh para siswa SMKN 1 Cimahi dengan melibatkan 29 orang sebagai krunya. Karena film ini mayoritas menceritakan tentang kehidupan Kampung Adat Cireundeu yang berdekatan dengan bekas kawasan TPA Leuwigajah, maka lokasi pembuatannya pun banyak mengambil gambar di wilayah tersebut. Sedangkan mengenai alur ceritanya mempunyai konflik pertentangan dua keyakinan antara keyakinan mengonsumsi singkong atau nasi.

"Hanya konflik yang disajikan ini tidaklah terlalu berat disesuaikan dengan tujuannya untuk dikonsumsi kalangan pelajar," ujarnya.

Salah satu babak cerita Film Anak Singkong episode "Beras Singkong" ini mengisahkan kedatangan tokoh antagonis bernama Amanda yang berasal dari Kota Bandung. Amanda yang terbiasa dengan kehidupan modern mencoba mengajak Arya, Dimas, Jajang, dan Panji yang semuanya warga kampung Adat Cireundeu untuk mengonsumsi nasi. Arya yang merupakan anak dari pemangku adat kampung tentu menolak karena dianggap menyalahi budaya yang diturunkan orang tuanya.

Sedangkan "Harmoni Desaku" merupakan perpaduan berbagai alat kesenian asli Kampung Adat Cireundeu seperti Angklung Buncis dengan berbagai kesenian modern seperti musik band. Konsep kedua episode film Anak Singkong adalah memadukan kesederhanaan dan perkembangan zaman dengan tetap mengedepankan rasa saling menghormati dan menghargai.

Mengomentari hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Cimahi, Denta Irawan mengaku bangga dengan hasil karya para pelajar SMKN 1 Cimahi. Menurutnya, film ini bisa dijadikan untuk referensi masyarakat mengenai pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.

"Dengan semakin banyaknya orang mengetahui kearifan lokal di Cireundeu yang dilihatnya melalui film ini, akan membuat tujuan agar lestarinya apa yang ada di Cireundeu bisa terwujud," kata Denta yang juga ikut bermain dalam film tersebut.

Dirinya meminta Pemkot Cimahi juga bisa ikut mendukung apa yang telah dilakukan para pelajar sekaligus meningkatkan komitmennya dalam menjaga kelestarian budaya asli Kampung Adat Cireundeu. Ke depan, dirinya berharap, para sineas muda SMK Negeri 1 Cimahi bisa lebih banyak memproduksi film dengan tema budaya lokal seperti halnya Anak Singkong.***6***

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011