Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat pencari kerja di wilayah itu didominasi oleh para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Data terakhir, hingga akhir tahun 2020 ada tercatat 10.021 pencari kerja, didominasi lulusan jenjang SMA," ungkap Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor Ujang Jaelani di Cibinong, Jumat.
Menurut data yang ia peroleh dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor itu, jumlah pencari kerja dengan lulusan jenjang pendidikan SMA mencapai 7.886 orang dalam setahun.
Angka tersebut jauh di atas jumlah pencari kerja dengan lulusan jenjang pendidikan lainnya, seperti lulusan SMP sebanyak 717 orang, lulusan Diploma IV atau Strata I sebanyak 716 orang, dan lulusan SD sebanyak 154 orang.
Ujang menyebutkan jika diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, dari total 10.021 pencari kerja, sebanyak 5.979 di antaranya laki-laki dan 4.042 lainnya perempuan.
Bupati Bogor Ade Yasin mencatat lonjakan angka pengangguran pada 2020 menjadi 14,29 persen dari tahun sebelumnya yang 9,06 persen.
Ia menyebutkan sebanyak 9.023 orang dari berbagai perusahaan di wilayah itu dirumahkan dan 577 orang lainnya mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak Januari hingga akhir Mei 2020.
Menurut dia, kondisi tersebut berimplikasi pada meningkatnya angka kemiskinan di Kabupaten Bogor, dari semula 6,66 persen pada 2019 menjadi 7,69 persen pada 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Data terakhir, hingga akhir tahun 2020 ada tercatat 10.021 pencari kerja, didominasi lulusan jenjang SMA," ungkap Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor Ujang Jaelani di Cibinong, Jumat.
Menurut data yang ia peroleh dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor itu, jumlah pencari kerja dengan lulusan jenjang pendidikan SMA mencapai 7.886 orang dalam setahun.
Angka tersebut jauh di atas jumlah pencari kerja dengan lulusan jenjang pendidikan lainnya, seperti lulusan SMP sebanyak 717 orang, lulusan Diploma IV atau Strata I sebanyak 716 orang, dan lulusan SD sebanyak 154 orang.
Ujang menyebutkan jika diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, dari total 10.021 pencari kerja, sebanyak 5.979 di antaranya laki-laki dan 4.042 lainnya perempuan.
Bupati Bogor Ade Yasin mencatat lonjakan angka pengangguran pada 2020 menjadi 14,29 persen dari tahun sebelumnya yang 9,06 persen.
Ia menyebutkan sebanyak 9.023 orang dari berbagai perusahaan di wilayah itu dirumahkan dan 577 orang lainnya mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak Januari hingga akhir Mei 2020.
Menurut dia, kondisi tersebut berimplikasi pada meningkatnya angka kemiskinan di Kabupaten Bogor, dari semula 6,66 persen pada 2019 menjadi 7,69 persen pada 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022