Warga di sebagian besar wilayah di Cianjur, Jawa Barat, berhamburan keluar ruangan karena merasakan getaran yang cukup kuat akibat gempa 6,7 magnitudo yang terpusat di Provinsi Banten, dan BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait dampak gempa.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Rudi Labis di Cianjur Jumat, mengatakan gempa yang terjadi membuat panik sebagian besar warga yang berada di dalam kantor dan perkampungan, sehingga berhamburan keluar ruangan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Getaran yang terasa cukup kencang, sehingga pegawai yang masih beraktifitas di dalam ruangan langsung berhamburan keluar. Kami masih melakukan pendataan terkait dampak dari gempa, meski hingga menjelang malam belum ada laporan terkait dampak gempa," katanya.

Pihaknya belum mendapat laporan kerusakan akibat gempa tersebut, namun petugas dan relawan di masing-masing wilayah diminta untuk melakukan pendataan.

"Kami harap tidak ada bangunan atau rumah yang rusak akibat gempa berkekuatan 6,7 magnitudo itu," katanya.

Sementara saat gempa terjadi seratusan anggota Polres Cianjur, yang masih berada di dalam ruangan berhamburan keluar karena merasa gempa yang cukup kuat. Bahkan sebagian berteriak meminta anggota dan pegawai untuk segera keluar ruangan karena ada gempa.
"Sangat kencang terasa di lantai II, dimana saya sedang merapikan meja kerja sebelum pulang. Sempat panik dan berteriak memberi tahu anggota dan pegawai lainnya untuk keluar karena gempa membuat ruangan seperti digoyang," kata Iwan pegawai Polres Cianjur.

Hal yang sama dirasakan warga di Perumahan Pesona Cianjur Indah, mereka berhamburan keluar rumah karena gempa yang dirasakan cukup kencang dan berlangsung selama beberapa puluh detik. Mereka berkumpul di jalan utama perumahan untuk menghindari hal tidak diinginkan.

"Cukup lama getaran gempa yang kami rasakan dan cukup kuat, sehingga saya membawa anak-anak keluar rumah, di jalan utama sudah banyak warga lainnya berkumpul karena takut gempa menyebabkan bangunan rusak atau ambruk," kata warga perumahan Gina Rohmawati.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022