Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Jumat.
Peresmian tersebut dilakukan setelah Presiden Jokowi beserta rombongan menyusuri bendungan dengan perahu kayu milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Bendungan Ladongi dari atas perahu naga
"Bendungan Bintang Bano ini adalah bendungan ke-29 yang telah kita resmikan sejak 2015. Insyaallah nanti pada akhir 2024 total bendungan yang akan diselesaikan ada 57 bendungan di seluruh Indonesia," kata Presiden Jokowi di Bendungan Bintang Bano, Sumbawa Barat.
Menurut Presiden Jokowi, bendungan tersebut dibutuhkan untuk menunjang ketahanan pangan Indonesia.
"Kemandirian pangan, kedaulatan pangan itu hanya akan bisa terjadi kalau di seluruh provinsi ini ada air. Kuncinya ada air dan air itu ada kalau kita memiliki bendungan yang sebanyak-banyaknya," ungkap Presiden.
Menurut Presiden Jokowi, Bendungan Bintang Bano dibangun sejak 2015 dengan menghabiskan biaya Rp1,44 triliun.
"Bendungan ini adalah satu dari enam bendungan yang dibangun di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dua bendungan yang telah kita resmikan, yaitu Bendungan Tanju dan Bendungan Mila yang kita resmikan di 2018," tambah Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan dua bendungan untuk ketahanan pangan
Presiden Jokowi berharap dengan peresmian Bendungan Bintang Bano, maka ketersediaan air di Sumbawa Barat dapat mendukung ketahanan pangan di Provinsi NTB sekaligus bisa memenuhi kebutuhan air baku.
"Khususnya di wilayah-wilayah kering yang ada di Provinsi NTB. Bendungan Bintang Bano ini memiliki kapasitas tampung yang sangat besar, sebanyak 76 juta meter kubik, dengan luas genangan 256 hektare, dan mampu mengairi sawah 6.700 hektare," kata Presiden.
Berdasarkan keterangan di situs resmi Kementerian PUPR, Bendungan Bintang Bano telah dibangun dalam dua tahap, di mana tahap I dilaksanakan pada 2015-2019 dengan anggaran Rp996,7 miliar dan tahap II pada 2020-2021.
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan konstruksi 9 bendungan rampung 2022
Pembangunan Bendungan Bintang Bano tahap II dilaksanakan PT Brantas Abipraya-PT Hutama Karya-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) dengan anggaran Rp441,4 miliar.
Bendungan Bintang Bano merupakan salah satu dari 61 bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Di samping Bendungan Bintang Bano, terdapat lima bendungan PSN lain di Provinsi NTB.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian tersebut, antara lain Ibu Iriana Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Peresmian tersebut dilakukan setelah Presiden Jokowi beserta rombongan menyusuri bendungan dengan perahu kayu milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Bendungan Ladongi dari atas perahu naga
"Bendungan Bintang Bano ini adalah bendungan ke-29 yang telah kita resmikan sejak 2015. Insyaallah nanti pada akhir 2024 total bendungan yang akan diselesaikan ada 57 bendungan di seluruh Indonesia," kata Presiden Jokowi di Bendungan Bintang Bano, Sumbawa Barat.
Menurut Presiden Jokowi, bendungan tersebut dibutuhkan untuk menunjang ketahanan pangan Indonesia.
"Kemandirian pangan, kedaulatan pangan itu hanya akan bisa terjadi kalau di seluruh provinsi ini ada air. Kuncinya ada air dan air itu ada kalau kita memiliki bendungan yang sebanyak-banyaknya," ungkap Presiden.
Menurut Presiden Jokowi, Bendungan Bintang Bano dibangun sejak 2015 dengan menghabiskan biaya Rp1,44 triliun.
"Bendungan ini adalah satu dari enam bendungan yang dibangun di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dua bendungan yang telah kita resmikan, yaitu Bendungan Tanju dan Bendungan Mila yang kita resmikan di 2018," tambah Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan dua bendungan untuk ketahanan pangan
Presiden Jokowi berharap dengan peresmian Bendungan Bintang Bano, maka ketersediaan air di Sumbawa Barat dapat mendukung ketahanan pangan di Provinsi NTB sekaligus bisa memenuhi kebutuhan air baku.
"Khususnya di wilayah-wilayah kering yang ada di Provinsi NTB. Bendungan Bintang Bano ini memiliki kapasitas tampung yang sangat besar, sebanyak 76 juta meter kubik, dengan luas genangan 256 hektare, dan mampu mengairi sawah 6.700 hektare," kata Presiden.
Berdasarkan keterangan di situs resmi Kementerian PUPR, Bendungan Bintang Bano telah dibangun dalam dua tahap, di mana tahap I dilaksanakan pada 2015-2019 dengan anggaran Rp996,7 miliar dan tahap II pada 2020-2021.
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan konstruksi 9 bendungan rampung 2022
Pembangunan Bendungan Bintang Bano tahap II dilaksanakan PT Brantas Abipraya-PT Hutama Karya-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) dengan anggaran Rp441,4 miliar.
Bendungan Bintang Bano merupakan salah satu dari 61 bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Di samping Bendungan Bintang Bano, terdapat lima bendungan PSN lain di Provinsi NTB.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian tersebut, antara lain Ibu Iriana Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022