ANTARAJAWABARAT.com,15/10 - Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Heriyono Drs, M.Psi meminta para alumni Unjani agar ikut ambil bagian dalam memberikan pencerdasan bagi kehidupan masyarakat.
Terlebih hingga saat ini jumlah masyarakat Indonesia yang telah mengenyam pendidikan baru mencapai 20 perasen . Rendahnya, masyarakat yang pernah mengenyam bangku pendidikan telah menyebabkan rendahnya pemahaman masyarakat Indonesia dalam menyelesaikan setiap persoalan hidup yang dihadapinya.
"Saya ingatkan kepada para alumni agar mereka memiliki jiwa dan sikap yang prihatin terhadap kualitas pendidikan bangsa. Rendahnya pendidikan yang dialami warga masyarakat telah menyebabkan perilaku dan kemampuan mereka menjadi terbatas," kata Heriyono usai mewisuda Periode II untuk Magister, Profesi, Sarjana, dan Ahli Madya di Gedung Sasana Krida Nusantara Unjani Cimahi, Sabtu.
Selain itu, rendahnya pendidikan masyarakat telah membuatnya mudah terperdaya. Sehingga tidak heran hampir setiap waktu di berbagai daerah masyarakat Indonesia menjadi mudah diadu domba dan bertengkar satu sama lain.
Padahal, apabila mereka berpendidikan mereka akan memiliki perisai berupa Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
"Dengan pendidikan yang mumpuni, masyarakat akan lebih mudah dalam memahami tata cara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan terhindar dari konflik batin dalam jiwanya," ujarnya.
Apalagi saat ini, di Jawa Barat angka orang yang mengalami gangguan jiwa meningkat tajam. Hal ini disebabkan karena masyarakat terlalu lama mengalami perlakuan yang tidak semestinya dari negera. Kesejahteraan dan kecerdasan masyarakat seperti hal yang menjauh dari kehidupan mereka.
"Seorang yang menyandang gelar sarjana jangan terlalu memprioritaskan mengejar jabatan dan uang semata. Jangan lupakan kewajiban sosial yakni mempertanggungjawabkan ilmu yang telah ia dapatkan di bangku kuliah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Kartika Eka Paksi, Brigjen (Purn) Djoko Darjanto, meminta para alumnus menjalin komunikasi dengan almamater tercina Unjani. Menyadari bahwa alumni adalah bagian penting dalam program-program kegiatan universitas komitmen sarjana untuk bergabung dengan ikatan alumni Unjani harus terjalin.
"Ikatan alumni memiliki nilai strategis bagi bangsa. Rantai dan hubungan kemitraan yang telah ada perlu kita bina terus dan kita tingkatkan dalam kiprah Unjani di dunia pendidikan tinggi," ujarnya.
Pada kesempatan itu, sebanyak 844 mahasiswa Unjani diwisuda yang terdiri dari 10 orang Magister, 67 orang dokter, 79 apoteker, 633 orang sarjana dan 52 ahli madya.***4***
Hedi A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Terlebih hingga saat ini jumlah masyarakat Indonesia yang telah mengenyam pendidikan baru mencapai 20 perasen . Rendahnya, masyarakat yang pernah mengenyam bangku pendidikan telah menyebabkan rendahnya pemahaman masyarakat Indonesia dalam menyelesaikan setiap persoalan hidup yang dihadapinya.
"Saya ingatkan kepada para alumni agar mereka memiliki jiwa dan sikap yang prihatin terhadap kualitas pendidikan bangsa. Rendahnya pendidikan yang dialami warga masyarakat telah menyebabkan perilaku dan kemampuan mereka menjadi terbatas," kata Heriyono usai mewisuda Periode II untuk Magister, Profesi, Sarjana, dan Ahli Madya di Gedung Sasana Krida Nusantara Unjani Cimahi, Sabtu.
Selain itu, rendahnya pendidikan masyarakat telah membuatnya mudah terperdaya. Sehingga tidak heran hampir setiap waktu di berbagai daerah masyarakat Indonesia menjadi mudah diadu domba dan bertengkar satu sama lain.
Padahal, apabila mereka berpendidikan mereka akan memiliki perisai berupa Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
"Dengan pendidikan yang mumpuni, masyarakat akan lebih mudah dalam memahami tata cara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan terhindar dari konflik batin dalam jiwanya," ujarnya.
Apalagi saat ini, di Jawa Barat angka orang yang mengalami gangguan jiwa meningkat tajam. Hal ini disebabkan karena masyarakat terlalu lama mengalami perlakuan yang tidak semestinya dari negera. Kesejahteraan dan kecerdasan masyarakat seperti hal yang menjauh dari kehidupan mereka.
"Seorang yang menyandang gelar sarjana jangan terlalu memprioritaskan mengejar jabatan dan uang semata. Jangan lupakan kewajiban sosial yakni mempertanggungjawabkan ilmu yang telah ia dapatkan di bangku kuliah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Kartika Eka Paksi, Brigjen (Purn) Djoko Darjanto, meminta para alumnus menjalin komunikasi dengan almamater tercina Unjani. Menyadari bahwa alumni adalah bagian penting dalam program-program kegiatan universitas komitmen sarjana untuk bergabung dengan ikatan alumni Unjani harus terjalin.
"Ikatan alumni memiliki nilai strategis bagi bangsa. Rantai dan hubungan kemitraan yang telah ada perlu kita bina terus dan kita tingkatkan dalam kiprah Unjani di dunia pendidikan tinggi," ujarnya.
Pada kesempatan itu, sebanyak 844 mahasiswa Unjani diwisuda yang terdiri dari 10 orang Magister, 67 orang dokter, 79 apoteker, 633 orang sarjana dan 52 ahli madya.***4***
Hedi A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011