Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, berpeluang menguat dibayangi varian baru COVID-19 Omicron.
Rupiah pagi ini masih bergerak menguat 8 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp14.311 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.319 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat seiring keyakinan investor terhadap ekonomi domestik
"Kalau melihat pergerakan kemarin, masih ada kesempatan pergerakan harganya berlanjut. Namun perlu diperhatikan isu-isu ke depannya yang justru bisa membuat gerak rupiah terhadap USD malah berkonsolidasi," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut Nikolas, harapan-harapan akan agresifnya perubahan kebijakan moneter belum tampak jelas dalam pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell ataupun kurang menariknya data-data ketenagakerjaan AS.
"Dari domestik, hanya ada data inflasi besok, namun fokus lokal kelihatannya masih waspada ke varian Omicron," ujar Nikolas.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Senin (29/11) kemarin mencapai 176 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 11 kasus sehingga totalnya mencapai 143.819 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 419 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,1 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 7.960 kasus.
Baca juga: Kurs Rupiah berpeluang menguat seiring meredanya kekhawatiran Omicron
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 138,91 juta orang dan vaksin dosis kedua 94,76 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Nikolas mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp14.270 per dolar AS dengan potensi pelemahan ke are Rp14.370 per dolar AS.
Pada Senin (29/11) lalu, rupiah ditutup menguat 39 poin atau 0,27 persen ke posisi Rp14.319 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.358 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah dibayangi percepatan pengetatan moneter The Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Rupiah pagi ini masih bergerak menguat 8 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp14.311 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.319 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat seiring keyakinan investor terhadap ekonomi domestik
"Kalau melihat pergerakan kemarin, masih ada kesempatan pergerakan harganya berlanjut. Namun perlu diperhatikan isu-isu ke depannya yang justru bisa membuat gerak rupiah terhadap USD malah berkonsolidasi," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut Nikolas, harapan-harapan akan agresifnya perubahan kebijakan moneter belum tampak jelas dalam pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell ataupun kurang menariknya data-data ketenagakerjaan AS.
"Dari domestik, hanya ada data inflasi besok, namun fokus lokal kelihatannya masih waspada ke varian Omicron," ujar Nikolas.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Senin (29/11) kemarin mencapai 176 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 11 kasus sehingga totalnya mencapai 143.819 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 419 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,1 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 7.960 kasus.
Baca juga: Kurs Rupiah berpeluang menguat seiring meredanya kekhawatiran Omicron
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 138,91 juta orang dan vaksin dosis kedua 94,76 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Nikolas mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp14.270 per dolar AS dengan potensi pelemahan ke are Rp14.370 per dolar AS.
Pada Senin (29/11) lalu, rupiah ditutup menguat 39 poin atau 0,27 persen ke posisi Rp14.319 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.358 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah dibayangi percepatan pengetatan moneter The Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021