Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) berupaya mencegah lonjakan COVID-19 pada saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 dengan menerapkan pengalaman sukses saat momen libur panjang sebelumnya seperti libur Idul fitri 2021.
Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan pada momen Lebaran pada Mei 2021 lalu, pihaknya melakukan sejumlah pengetatan setelah melihat situasi mobilitas masyarakat di kota dan kabupaten lain cukup tinggi.
"Kalau di kita kondusif karena kolaborasi semua pihak, dari Kejaksaan, TNI, Polri dan Dishub (Dinas Perhubungan)," kata Hengky, Jumat.
Baca juga: Kemenko Marves dukung pembangunan kampus Polman Bandung II di Majalengka
Menurutnya hal tersebut dinilai cukup berhasil dalam menekan mobilitas masyarakat. Sehingga ia menginginkan hal serupa juga diterapkan pada saat momen libur Natal dan Tahun Baru ini.
Meski tempat wisata dan sektor bisnis di KBB tidak dilarang untuk beroperasi, namun ia mengatakan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 akhir tahun 2021 pihaknya bakal menerapkan sejumlah pembatasan kapasitas maupun jam operasional bagi sejumlah sektor.
Dia pun mengharapkan tempat wisata tidak ditutup karena merupakan salah satu sumber utama pendapatan asli daerah (PAD) KBB, sehingga penerapan protokol kesehatan di sektor pariwisata menurutnya sangat diperhatikan.
"Pariwisata di Bandung Barat ini sangat ketat protokol kesehatan, dan pakai PeduliLindungi, mudah-mudahan tidak terjadi lonjakan," kata dia.
"Jadi Insya Allah kita tetap buka tapi dengan pembatasan pengunjung," tambahnya.
Baca juga: BBWS Citarum optimistis Kolam Retensi Andir selesai Desember
Berdasarkan data terbaru Satuan Tugas Penanganan COVID-19 KBB hanya ada empat orang yang masih berstatus terkonfirmasi aktif COVID-19. Sedangkan sejak adanya pandemi, sudah ada 266 orang meninggal berstatus terkonfirmasi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan pada momen Lebaran pada Mei 2021 lalu, pihaknya melakukan sejumlah pengetatan setelah melihat situasi mobilitas masyarakat di kota dan kabupaten lain cukup tinggi.
"Kalau di kita kondusif karena kolaborasi semua pihak, dari Kejaksaan, TNI, Polri dan Dishub (Dinas Perhubungan)," kata Hengky, Jumat.
Baca juga: Kemenko Marves dukung pembangunan kampus Polman Bandung II di Majalengka
Menurutnya hal tersebut dinilai cukup berhasil dalam menekan mobilitas masyarakat. Sehingga ia menginginkan hal serupa juga diterapkan pada saat momen libur Natal dan Tahun Baru ini.
Meski tempat wisata dan sektor bisnis di KBB tidak dilarang untuk beroperasi, namun ia mengatakan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 akhir tahun 2021 pihaknya bakal menerapkan sejumlah pembatasan kapasitas maupun jam operasional bagi sejumlah sektor.
Dia pun mengharapkan tempat wisata tidak ditutup karena merupakan salah satu sumber utama pendapatan asli daerah (PAD) KBB, sehingga penerapan protokol kesehatan di sektor pariwisata menurutnya sangat diperhatikan.
"Pariwisata di Bandung Barat ini sangat ketat protokol kesehatan, dan pakai PeduliLindungi, mudah-mudahan tidak terjadi lonjakan," kata dia.
"Jadi Insya Allah kita tetap buka tapi dengan pembatasan pengunjung," tambahnya.
Baca juga: BBWS Citarum optimistis Kolam Retensi Andir selesai Desember
Berdasarkan data terbaru Satuan Tugas Penanganan COVID-19 KBB hanya ada empat orang yang masih berstatus terkonfirmasi aktif COVID-19. Sedangkan sejak adanya pandemi, sudah ada 266 orang meninggal berstatus terkonfirmasi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021