Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto mengunjungi Kota Tomohon, Sulawesi Utara, untuk menyerap kiat sukses budi daya tanaman, hasil olahan dan manfaat tanaman aren.
"Tanaman aren memiliki kelebihan dan manfaat ekonomi lebih dibandingkan dengan pohon lain sehingga penanaman aren menjadi pilihan utama hingga sekarang. Pohon aren mulai akar batang daun, lidi ijuk hingga niranya dapat dimanfaatkan," kata Wakil Wali Kota, Wenny Lumentut di Tomohon, Kamis.
Niranya dapat diolah menjadi gula dengan kualitas ekspor, batang kayu yang telah selesai berproduksi dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat mebel dan tegel seperti yang diproduksi oleh pusat pengelolaan kayu kelapa dan kayu aren di PPWG Kaaten Tomohon.
Wawali menambahkan, pengembangan tanaman aren dengan hasil turunannya yang antara lain, air nira bisa diproses melalui penyulingan menjadi uap dan menghasilkan alkohol yang juga dapat digunakan sebagai 'hand sanitizer'.
Begitu pula dengan proses pengolahan air nira yang dimasak dalam kuali kemudian menjadi gula berbentuk padat dan gula semut.
"Hasil gula aren ini juga digunakan sebagai bahan pokok untuk membuat kue-kue tradisional," jelas Wawali.
"Semoga kunjungan kerja ini bermanfaat baik untuk pemerintah Kabupaten Tasikmalaya maupun untuk pemerintah Kota Tomohon agar supaya pelayanan kepada masyarakat akan semakin prima," harapnya.
Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto mengatakan, kurang lebih dua tahun rencana kunjungan kerja ini disiapkan.
"Saya bersyukur saat pertama kali datang ke Tomohon sepertinya saya pulang rumah, itu karena kemiripan Tomohon dan Tasikmalaya, walaupun perlu diakui Tomohon lebih indah karena bunganya," puji Sugianto.
Kedatangan Pemkab Tasikmalaya, kata dia, untuk menambah wawasan dan pengetahuan untuk meningkatkan budidaya tanaman aren dan hasil produksi olahan di daerahnya.
"Tasikmalaya merupakan daerah dengan lahan aren terbesar bahkan mungkin di dunia, tapi pengelolaanya masih tradisional, oleh karena itu kami datang di Kota Tomohon untuk belajar pengolahan, belajar tata kelola dan belajar sistem," katanya.
Baca juga: UMKM di Kota Tasikmalaya mulai menggeliat setelah lama terdampak pandemi
Baca juga: Pemkab Tasikmalaya tetapkan status siaga bencana banjir dan tanah longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Tanaman aren memiliki kelebihan dan manfaat ekonomi lebih dibandingkan dengan pohon lain sehingga penanaman aren menjadi pilihan utama hingga sekarang. Pohon aren mulai akar batang daun, lidi ijuk hingga niranya dapat dimanfaatkan," kata Wakil Wali Kota, Wenny Lumentut di Tomohon, Kamis.
Niranya dapat diolah menjadi gula dengan kualitas ekspor, batang kayu yang telah selesai berproduksi dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat mebel dan tegel seperti yang diproduksi oleh pusat pengelolaan kayu kelapa dan kayu aren di PPWG Kaaten Tomohon.
Wawali menambahkan, pengembangan tanaman aren dengan hasil turunannya yang antara lain, air nira bisa diproses melalui penyulingan menjadi uap dan menghasilkan alkohol yang juga dapat digunakan sebagai 'hand sanitizer'.
Begitu pula dengan proses pengolahan air nira yang dimasak dalam kuali kemudian menjadi gula berbentuk padat dan gula semut.
"Hasil gula aren ini juga digunakan sebagai bahan pokok untuk membuat kue-kue tradisional," jelas Wawali.
"Semoga kunjungan kerja ini bermanfaat baik untuk pemerintah Kabupaten Tasikmalaya maupun untuk pemerintah Kota Tomohon agar supaya pelayanan kepada masyarakat akan semakin prima," harapnya.
Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto mengatakan, kurang lebih dua tahun rencana kunjungan kerja ini disiapkan.
"Saya bersyukur saat pertama kali datang ke Tomohon sepertinya saya pulang rumah, itu karena kemiripan Tomohon dan Tasikmalaya, walaupun perlu diakui Tomohon lebih indah karena bunganya," puji Sugianto.
Kedatangan Pemkab Tasikmalaya, kata dia, untuk menambah wawasan dan pengetahuan untuk meningkatkan budidaya tanaman aren dan hasil produksi olahan di daerahnya.
"Tasikmalaya merupakan daerah dengan lahan aren terbesar bahkan mungkin di dunia, tapi pengelolaanya masih tradisional, oleh karena itu kami datang di Kota Tomohon untuk belajar pengolahan, belajar tata kelola dan belajar sistem," katanya.
Baca juga: UMKM di Kota Tasikmalaya mulai menggeliat setelah lama terdampak pandemi
Baca juga: Pemkab Tasikmalaya tetapkan status siaga bencana banjir dan tanah longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021