Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika tidak menginginkan sekolah-sekolah di daerahnya menjadi klaster baru dalam penyebaran COVID-19 selama pembelajaran tatap muka.

"Tahun ini merupakan tahun kedua dalam suasana pandemi COVID-19," kata Bupati di sela Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2021 dan Hari Ulang Tahun Ke-76 PGRI, di Purwakarta, Selasa.

Ia mengatakan, meski di masa pandemi COVID-19, saat ini sudah memungkinkan untuk bersekolah, yakni dengan Pembelajaran Tatap Muka secara Terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan.

Bupati menyampaikan, pemerintah tidak ingin sekolah-sekolah menjadi klaster baru dalam penyebaran COVID-19. Karena itu, keselamatan dan kesehatan anak didik, pendidik, dan tenaga kependidikan menjadi prioritas utama.

"Diharapkan dengan kembali dibukanya sekolah, dapat menekan angka learning loss dan meminimalisasi terjadinya lost generation pada anak didik kita," katanya.

Menurut dia, pembelajaran penting pasca COVID-19 adalah peran guru tidak dapat digantikan oleh teknologi. Karena huru adalah suri tauladan, kawan belajar, dan pemberi semangat ulung agar bara api anak didik tetap menyala untuk terus belajar meraih mimpi.

Ia menyampaikan, tanggal 25 November 1945 adalah momentum bersejarah, saat itu para guru di seluruh tanah air yang tergabung dalam puluhan organisasi dengan paham dan golongan yang berbeda, dengan bersemangat dan niat mulia bersepakat melebur menjadi satu wadah organisasi yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Menurut dia, PGRI sebagai rumah besar pendidikan harus terus bergerak, mengabdi, dan memperbarui diri agar senantiasa adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman yang terus berkembang.

"Dalam hal ini, PGRI harus berada di jajaran paling depan dalam inovasi dan pengembangan teknologi pendidikan untuk sebaik-baiknya kepentingan peserta didik dalam pengembangan dirinya," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto mengingatkan hal yang berkaitan dengan penguatan komitmen bahwa guru merupakan elemen penting dalam sistem pendidikan nasional.

"Kita semua menyadari bahwa tanpa guru kelas-kelas tidak akan bisa melakukan pembelajaran tanpa pembelajaran anak-anak kita tidak akan menjadi apa-apa," katanya. 

Baca juga: Ratusan sekolah di Purwakarta gelar PTM terbatas

Baca juga: 279 SD di Purwakarta siap gelar pembelajaran tatap muka

Baca juga: Pemkab Purwakarta laksanakan sekolah tatap muka secara bertahap

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021