Asosiasi Jasa Konstruksi Terakreditasi (Asjakoter) se-kota Depok meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat segera turun tangan menyelesaikan kekisruhan dalam kepanitiaan Musyawarah Kota V Kadin Kota Depok.
"Kami menyatakan sikap mosi tak percaya terhadap panitia Mukota V Kadin Depok, karena banyak kejanggalan yang dilakukan," kata Ketua Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (Gapeknas) Kota Depok Tony Hastori. Gapeknas salah satu organisasi yang tergabung dalam Asjakoter.
Asjakoter yang mendukung Calon Ketua Kadin Depok Dian Nufarida menyatakan dengan tegas sikap mosi tak percaya terhadap panitia Mukota V Kadin Depok.
Mosi tak percaya disebabkan karena dinilai cacat hukum dan Asjakoter sudah kedua kalinya mengirim surat ke Kadin Jabar mendesak membekukan dan mengambil alih kepanitiaan Mukota V Kadin Kota Depok serta menunda pelaksanaan Mukota V yang akan berlangsung pada 25 November 2021.
Tony menjelaskan penunjukan personel panitia pengarah dan panitia pelaksana, terutama Ketua Panitia Edmon Johan yang saat SK kepanitiaan turun 10 September 2021, kartu anggota biasa (KTA) sudah tidak berlaku (mati) dan baru diurus kembali pada 15 September 2021.
Selain itu, kata Toni, juga ada kejanggalan soal jumlah anggota yang pada 2020 berjumlah 122 anggota, namun tercatat pada 18 Nopember 2021 melonjak menjadi kurang lebih 8.000 anggota sehingga panitia diduga sudah mengetahui ribuan anggota tersebut memilih salah satu calon.
Untuk itu, kata dia, sebaiknya Mukota V ditunda dan mendesak Kadin Jabar mengambil alih kepanitiaan untuk selanjutnya menjalankan Mukota V Kadin Kota Depok.
Sementara itu, Ketua Gapeksindo (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia) Kota Depok Indra Napitupulu mempertanyakan kebenaran calon ketua Miftah Sunandar dalam penyerahan dana partisipasi sebesar Rp75 juta.
Indra menegaskan panitia Mukota V Kadin Depok sangat tidak transparan dan profesional serta diduga berpihak ke Miftah Sunandar, misalnya undangan penting disampaikan hanya lewat WA.
Panitia mengklaim sudah menerima uang partisipasi dari Miftah Sunandar. "Kami pertanyakan kapan dan dimana penyerahan uang tersebut. Harusnya uang partisipasi diserahkan saat calon dinyatakan lolos dan disaksikan bersama calon dan pers sehingga benar-benar transparan," katanya.
Mukota Kadin Kota Depok telah mengumumkan penetapan calon ketua dengan dua calon yang lolos yakni petahana Miftah Sunandar dan pengusaha wanita Dian Nufarida pada Sabtu 20 Nopember 2021.
Sementara itu Ketua Panitia Pengarah Mukota V Kadin Kota Depok Edmon Johan menjelaskan bahwa pada Minggu (21/11) telah dilakukan pertemuan dengan Kadin Jawa Barat terkait tata cara perwakilan peserta Mukota V Kadin Depok.
"Kami sudah membuat berita acara kesepakatan bersama antara Kadin Jabar dan Kadin Depok yang ditandatangani oleh Kadin Jabar Cucu Sutara," katanya.
Edmon mencontohkan anggota biasa yang terdaftar sebagai peserta Mukota V Kadin Depok adalah sebanyak 8.676 anggota yang secara teknis menyulitkan penyelenggaraan Mukota V Kadin Depok sehingga ada penetapan keterwakilan dengan hitungan angka pembagi dimana 1 orang mewakili 57,84 orang sehingga dibulatkan menjadi 58 orang.
"Ini artinya panitia menetapkan angka 58 orang sebagai angka pembagi untuk peserta keterwakilan," katanya.
Baca juga: BNN berharap Musyawarah Kadin Kota Depok lakukan tes urine
Baca juga: Fadel Muhammad dukung Dian Nufarida jadi Ketua Kadin Kota Depok
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami menyatakan sikap mosi tak percaya terhadap panitia Mukota V Kadin Depok, karena banyak kejanggalan yang dilakukan," kata Ketua Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (Gapeknas) Kota Depok Tony Hastori. Gapeknas salah satu organisasi yang tergabung dalam Asjakoter.
Asjakoter yang mendukung Calon Ketua Kadin Depok Dian Nufarida menyatakan dengan tegas sikap mosi tak percaya terhadap panitia Mukota V Kadin Depok.
Mosi tak percaya disebabkan karena dinilai cacat hukum dan Asjakoter sudah kedua kalinya mengirim surat ke Kadin Jabar mendesak membekukan dan mengambil alih kepanitiaan Mukota V Kadin Kota Depok serta menunda pelaksanaan Mukota V yang akan berlangsung pada 25 November 2021.
Tony menjelaskan penunjukan personel panitia pengarah dan panitia pelaksana, terutama Ketua Panitia Edmon Johan yang saat SK kepanitiaan turun 10 September 2021, kartu anggota biasa (KTA) sudah tidak berlaku (mati) dan baru diurus kembali pada 15 September 2021.
Selain itu, kata Toni, juga ada kejanggalan soal jumlah anggota yang pada 2020 berjumlah 122 anggota, namun tercatat pada 18 Nopember 2021 melonjak menjadi kurang lebih 8.000 anggota sehingga panitia diduga sudah mengetahui ribuan anggota tersebut memilih salah satu calon.
Untuk itu, kata dia, sebaiknya Mukota V ditunda dan mendesak Kadin Jabar mengambil alih kepanitiaan untuk selanjutnya menjalankan Mukota V Kadin Kota Depok.
Sementara itu, Ketua Gapeksindo (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia) Kota Depok Indra Napitupulu mempertanyakan kebenaran calon ketua Miftah Sunandar dalam penyerahan dana partisipasi sebesar Rp75 juta.
Indra menegaskan panitia Mukota V Kadin Depok sangat tidak transparan dan profesional serta diduga berpihak ke Miftah Sunandar, misalnya undangan penting disampaikan hanya lewat WA.
Panitia mengklaim sudah menerima uang partisipasi dari Miftah Sunandar. "Kami pertanyakan kapan dan dimana penyerahan uang tersebut. Harusnya uang partisipasi diserahkan saat calon dinyatakan lolos dan disaksikan bersama calon dan pers sehingga benar-benar transparan," katanya.
Mukota Kadin Kota Depok telah mengumumkan penetapan calon ketua dengan dua calon yang lolos yakni petahana Miftah Sunandar dan pengusaha wanita Dian Nufarida pada Sabtu 20 Nopember 2021.
Sementara itu Ketua Panitia Pengarah Mukota V Kadin Kota Depok Edmon Johan menjelaskan bahwa pada Minggu (21/11) telah dilakukan pertemuan dengan Kadin Jawa Barat terkait tata cara perwakilan peserta Mukota V Kadin Depok.
"Kami sudah membuat berita acara kesepakatan bersama antara Kadin Jabar dan Kadin Depok yang ditandatangani oleh Kadin Jabar Cucu Sutara," katanya.
Edmon mencontohkan anggota biasa yang terdaftar sebagai peserta Mukota V Kadin Depok adalah sebanyak 8.676 anggota yang secara teknis menyulitkan penyelenggaraan Mukota V Kadin Depok sehingga ada penetapan keterwakilan dengan hitungan angka pembagi dimana 1 orang mewakili 57,84 orang sehingga dibulatkan menjadi 58 orang.
"Ini artinya panitia menetapkan angka 58 orang sebagai angka pembagi untuk peserta keterwakilan," katanya.
Baca juga: BNN berharap Musyawarah Kadin Kota Depok lakukan tes urine
Baca juga: Fadel Muhammad dukung Dian Nufarida jadi Ketua Kadin Kota Depok
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021