Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh pada Jumat membantah tudingan Amerika Serikat bahwa Iran ikut campur dalam pemilu presiden AS 2020.

Iran mengutuk sanksi baru AS terhadap enam warga dan satu perusahaan Iran di balik "dalih palsu" tersebut.

"Republik Islam Iran mengutuk sanksi-sanksi baru AS yang meneruskan kebijakan tekanan maksimum (mantan presiden AS Donald) Trump yang gagal, yang merupakan tindakan tidak sah dan putus asa," kata Khatibzadeh seperti dikutip oleh sebuah laporan di situs Kemenlu Iran.

Sambil menyebut tudingan AS tidak berdasar, Khatibzadeh menambahkan bahwa pemerintah AS mempunyai sejarah panjang intervensi di negara lain dalam berbagai wujud untuk mengecoh opini publik.

Pada Kamis (18/11) Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap enam individu dan satu perusahaan siber Iran atas apa yang disebutnya sebagai "upaya memengaruhi" pemilu presiden AS 2020.

Baca juga: Ribuan warga Afghanistan menyeberang ke Iran setiap hari sejak Taliban berkuasa

Baca juga: Pemerintah AS setuju jual 280 rudal ke Arab Saudi senilai Rp9,3 triliun


Sumber: Xinhua

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021